Apakah Penangkapan Bandar Judi Online Bisa Akhiri Kebiasaan Praktik Haram Ini?
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa penangkapan dan penahanan bandar judi online akan menghilangkan fenomena meresahkan ini dari Indonesia.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang berada dalam Desk Pemberantasan Judi Online terus berupaya menemukan para bandar judi. Mereka mengklaim telah berhasil melacak aset-aset yang dimiliki dan mengikuti aliran dana hingga ke aktor utama dalam jaringan judi online tersebut.
Banyak masyarakat beranggapan bahwa jika bandar judi online dapat ditangkap dan dipenjarakan, maka fenomena yang meresahkan ini akan hilang dari Indonesia. Namun, benarkah demikian?
-
Kenapa judi online harus diberantas? Oleh karena itu, Menteri Budi Arie menegaskan pihaknya akan terus mempersempit ruang gerak para pelaku judi online dan memberantas peredaran situs-situsnya di internet.
-
Bagaimana cara menghentikan kecanduan judi online? Langkah pertama yang penting adalah mengakui bahwa ada masalah dengan perjudian online dan memiliki keinginan kuat untuk mengubah perilaku tersebut. Kesadaran tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh judi online adalah langkah awal yang krusial.
-
Siapa yang diminta memberantas judi online? Sahroni menegaskan, seluruh penegak hukum termasuk juga kejaksaan, kehakiman, hingga lembaga pemasyarakatan diminta bekerja sama memberantas judi online.
-
Bagaimana cara untuk berhenti bermain judi online? Jika mencoba berhenti berjudi, buang atau singkirkan semua kartu remi, tiket awal, atau chip poker.
-
Bagaimana Menkominfo memberantas judi online? 'Kementerian Kominfo juga sudah memberikan peringatan kepada seluruh platform media sosial, operator seluler, dan penyedia layanan internet untuk tidak memfasilitasi segala bentuk promosi judi online. Semua yang dalam wewenang Kominfo sudah kita lakukan,' jelasnya.
-
Bagaimana cara mengatasi judi online? Ketika seseorang sudah kecanduan judi online, maka dia akan berupaya mencari sumber dana cepat. Salah satu langkah instan yang bisa dilakukan adalah melalui pinjaman online.
Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, berpendapat bahwa meskipun bandar judi online dipenjara, masalah tersebut tidak akan teratasi dengan mudah.
"Meskipun bandar dijebloskan ke penjara atau bahkan dihukum mati, dalam waktu singkat akan muncul bandar baru lagi. Sebab, model bisnis (judi online) sangat menguntungkan," ujarnya kepada Tekno Liputan6.com, Selasa (26/11).
Lebih lanjut, Alfons menjelaskan bahwa bandar judi online mungkin berada di luar negeri, sementara di Indonesia hanya ada kaki tangannya.
"Andaikan mereka bisa ditangkap pun, itu tidak akan menyelesaikan ancaman judi online. Itu yang perlu kita sadari," tambahnya.
Oleh karena itu, pemerintah juga harus menyadari hal ini. Alfons memberikan tiga solusi yang dapat diterapkan oleh pemerintah: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
"Jangka pendeknya adalah dengan melakukan pemblokiran. Namun, yang diblokir seharusnya bukan hanya iklannya, melainkan servernya. Jika hanya satu iklan yang diblokir, akan muncul tiga iklan lain," sarannya.
Ia melanjutkan, untuk jangka menengah, penegakan hukum harus dilakukan dengan tegas. Jangan sampai sindikat judi online hanya dihukum dengan penjara selama tiga bulan.
"Sedangkan untuk jangka panjang, perlu dilakukan literasi digital dan literasi finansial. Misalnya, literasi digital adalah mengajarkan masyarakat bahwa bermain judi online melanggar hukum dan ajaran agama," Alfons menegaskan.
Cara Bandar Judi Online Beroperasi
Kasus judi online di Indonesia tampaknya tidak kunjung reda. Pemerintah menghadapi kesulitan dalam menanggulangi fenomena yang mengganggu masyarakat ini. Salah satu faktor yang menyebabkan judi online semakin populer adalah ketergantungan pemain yang terus bermain meskipun sering mengalami kekalahan.
Sangat menyedihkan, banyak di antara mereka, khususnya dari kalangan menengah ke bawah, terjebak dalam utang akibat praktik judi online ini.
Pemain judi online hampir dapat dipastikan akan mengalami kekalahan, karena permainan tersebut telah diatur sedemikian rupa oleh bandar. Pertanyaannya, bagaimana cara bandar judi online beroperasi sehingga para pemain selalu merasa terikat dan tidak pernah jera meskipun uang mereka terus menipis?
Menurut Alfons Tanujaya, seorang Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, permainan judi online dirancang sedemikian rupa agar bandar selalu menang, sementara para pemain sangat jarang meraih kemenangan.
"Pemain judi online akan dibuai dengan 'algoritme' yang membuat mereka hampir menang. Ketika pemain berniat keluar dari permainan, bandar akan memberikan kemenangan kecil. Ketika pemain kembali, bandar akan membuat mereka merasa hampir menang, tetapi pada akhirnya tetap kalah," jelas Alfons kepada Tekno Liputan6.com, Senin (25/11/2024).
Selain itu, Alfons menambahkan bahwa satgas dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atau Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebenarnya dapat dengan mudah melacak keberadaan server judi online.
"Metodenya adalah dengan menelusuri iklan judi online. Dengan cara ini, kita bisa mendapatkan nomor WhatsApp admin dan nomor rekeningnya. Setelah itu, nomor WhatsApp tersebut dapat diserahkan kepada kepolisian untuk melacak dan mengidentifikasi lokasi servernya. Jadi, yang perlu diblokir bukan hanya iklannya, tetapi juga servernya," ungkap Alfons.
Ia menambahkan, jika metode ini diterapkan dengan benar, ia yakin pemerintah dapat berhasil meredam bahkan memberantas judi online.