Majikan tak bayar gaji 5 tahun, TKW asal Sukabumi gagal pulang
Merdeka.com - Papat Fatimah, tenaga kerja wanita asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang mengalami penyiksaan dan tidak mendapatkan gaji selama lima tahun, gagal dipulangkan dari Arab Saudi.
"Kami sudah mendesak Kedutaan Besar RI di Arab Saudi karena sesuai janji majikannya, Papat akan dipulangkan sebelum Idul Adha, tetapi hingga saat ini belum direalisasikan," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jabar, Jejen Nurjanah, seperti dikutip dari Antara, Senin (27/10).
Bahkan, katanya, Dinas Sosial, Tenaga Kerja Transmigrasi Kota Sukabumi yang memberikan waktu 20 hari setelah Idul Adha pun tidak bisa memulangkan Papat, warga Kampung Leles, RT 01, RW 16, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh Menurut Jejen, informasi terakhir yang didapatnya dari KBRI, Papat belum bisa dipulangkan karena majikannya belum mempunyai uang untuk membayar gajinya.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Dimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Seorang pegawai konveksi inisial CSC (38) harus meregang nyawa, setelah jatuh dari dalam lift sebuah rumah konveksi di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Bagaimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Lalu korban (CSC) masuk ke dalam lift sehingga mengakibatkan benturan keras di kepala,' kata Ade Ary.
Sang majikan beberapa kali berjanji akan menjual mobilnya untuk membayar kewajibannya itu.
KBRI juga pernah berjanji jika tidak dipulangkan sebelum Idul Adha maka akan dijemput ke rumah majikannya yang diketahui bernama Salfah Ibrahim.
Selain itu, pihak keluarga majikannya juga sudah mengakui perbuatan kejinya tersebut di hadapan polisi Arab Saudi, namun yang bersangkutan belum dijatuhi sanksi.
"Kami besok ke Kementerian Tenaga Kerja lagi untuk mendesak pemulangan Papat dengan segera karena berdasarkan informasi hingga saat ini Papat masih kerap mendapatkan penyiksaan keluarga majikannya," tambah Jejen.
Informasi yang dihimpun dari SBMI Jabar, Papat berangkat ke Arab Saudi melalui jasa penyalur TKI, PT Safari Amal Sejati, Jakarta pada 1 Januari 2009.
Di tempat kerja, ia kerap mendapatkan penyiksaan hingga kepalanya berdarah dan pernah ditelanjangi oleh di kamar mandi oleh majikan perempuannya. Hingga saat ini gaji yang baru diterima Papat selama bekerja di Arab Saudi baru Rp 8 juta.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaRohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga saat ini sedang mengupayakan kepulangan Aas ke Indonesia. Namun upaya itu masih terganjal oleh beberapa persyaratan yang harus dipen
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMemang rumah tersebut sebelumnya dimiliki seorang dokter yang terpampang sesuai papan nama Sukita Kurnia dan Santo Kurnia.
Baca Selengkapnya