Makanan mengandung zat pewarna pakaian ditemukan di Purbalingga
Merdeka.com - Makanan mengandung zat pewarna pakaian beredar luas hampir di semua pasar di Kabupaten Purbalingga. Pemkab Purbalingga langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penyitaan barang-barang yang berbahaya bagi kesehatan warga.
Tim pengawas makanan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga melaporkan, dari hasil pantauan Tim pengawas makanan yang dimulai Selasa (6/6) sampai Rabu (14/6) masih ditemukan makanan mengandung zat pewarna pakaian. Salah satunya di toko grosir makanan beralamat di jalan raya Purbalingga-Bobotsari tepatnya di Desa Gembong Kecamatan Bojongsari.
Sekretaris Dinkes purballingga, Umar Fauzi mengatakan, penyitaan barang-barang akan segera dilakukan. "Langkah antisipasi ini kita lakukan terkait dengan peningkatan konsumsi masyarakat menjelang lebaran. Terutama bahan-bahan kudapan yang umumnya disajikan untuk suguhan Lebaran," kata Umar saat melakukan pengawasan makanan, Rabu (21/6).
-
Apa saja jenis pewarna makanan sintetis yang berbahaya? Blue 1: Pewarna ini sering digunakan dalam minuman, permen, dan produk roti. Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi risiko kanker yang kecil dan kemungkinan pengaruh negatif terhadap neuron.
-
Kenapa pewarna makanan sintetis berbahaya? Pewarna makanan ini dapat menyebabkan efek samping yang merugikan, termasuk reaksi alergi, asma, urtikaria, gangguan perilaku, dan bahkan kanker.
-
Kenapa pewarna makanan berbahaya? Meskipun banyak pewarna makanan yang aman, ada 11 jenis yang perlu dihindari.
-
Bagaimana cara menghindari pewarna makanan berbahaya? Baca label dengan cermat, termasuk obat anak, untuk menghindari pewarna sintetis.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Bagaimana cara mendeteksi produk berbahaya? Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek daftar bahan dalam produk, yang juga bisa dilakukan oleh konsumen.
Pemilik toko grosir, Pujo Prayitno (51 th) menuturkan, bahan makanan yang mengandung bahan zat pewarna berasal dari Brebes dan Banjar Patoman. Dalam satu minggu mencapai 500 ball. Pada saat Lebaran bisa habis dalam satu minggu. Pujo mengaku tidak mengetahui bahwa makanan yang dijualnya berbahaya. Sebab produsen melengkapi surat halal dari MUI dan ada Nomor PIRTnya. "Setelah mengetahui seperti ini, saya tidak akan jualan lagi," katanya.
Hasil uji cepat adanya zat pewarna pakaian, ditemukan pada jipang kacang produk anam dengan merek farida dengan Nomor PIRT 208356842185. Gabus Bulat dan gabus panjang produk dengan merek Pahala Snack produksi Jaya Lestari, Losari, Brebes, dengan Nomor PIRT 206332913040. Kemudian kuping gajah merek SDD produksi HND, Purwoharjo Banjar Patoman, dengan Nomor PIRT 206327902013820. Serta Klanthing produsen Kebuman.
Dari hasil uji cepat tersebut, polisi juga membawa bahan sampel yang telah diuji sebagai barang bukti, guna dilakukan tindakan penyitaan lebih lanjut. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaSelanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaMie tersebut dijual dengan harga Rp22 ribu per kilogram. Saat ini jumlah karyawannya ada lima orang.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan laboratorium itu, seluruh sampel makanan-minuman dalam kondisi layak konsumsi.
Baca SelengkapnyaYLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaBPJPH menjelaskan, isu ini berkaitan dengan penamaan produk dan bukan masalah kehalalan itu sendiri.
Baca SelengkapnyaPewarna makanan berbahan dasar karmin menimbulkan polemik karena dianggap haram. Hal ini dikarenakan bahan utama membuat karmin adalah serangga Cochineal.
Baca SelengkapnyaPengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.
Baca SelengkapnyaTak hanya makanan, produk halal juga sudah menjadi gaya hidup bagi konsumen. Misalnya seperti kosmetik.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca SelengkapnyaApakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?
Baca Selengkapnya