Makassar, Parepare dan Gowa, Terbanyak Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Sulsel
Merdeka.com - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Sulawesi Selatan tiap tahun alami peningkatan. Dan ada tiga daerah penyumbang kasus terbanyak yakni Kota Makassar menyusul Kota Parepare dan Kabupaten Gowa.
Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPA) Sulsel, Meisy Papayungan yang dikonfirmasi, Sabtu, (20/2) menjelaskan, Sistem Informasi Online (Simfoni) Perlindungan Perempuan Anak secara nasional mencatat, tahun 2019 lalu, jumlah kasus sebanyak 1.964 kasus. Masuk tahun 2020, jumlah kasus naik menjadi 1.996 kasus.
Jadi, kata Meisy, ada peningkatan 32 kasus dari setahun sebelumnya. Dari 1.996 kasus itu, masing-masing ada 1.602 yang korbannya perempuan dan anak perempuan. Kemudian, 392 kasus korbannya anak laki-laki. Selebihnya, ada dua kasus yang jenis kelamin korbannya tidak terekam dalam sistem.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
"Dari angka 1.996 kasus tahun 2020 itu, dilaporkan paling banyak dari tiga daerah yakni Kota Makassar ada 1.120 kasus, Kota Parepare 136 kasus dan Kabupaten Gowa ada 100 kasus. Jenis kekerasan tertinggi adalah kekerasan fisik termasuk kekerasan seksual menyusul kekerasan psikis dan penelantaran," jelas Meisy.
Disebutkan, dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan di data pelaporan tahun 2020 lalu, ada dua daerah yang paling sedikit jumlah kasusnya yakni Kabupaten Toraja ada 3 kasus, Kabupaten Selayar ada 4 kasus.
"Sejumlah daerah dari pelaporannya, jumlah kasus sangat sedikit tapi faktanya di lapangan, ada banyak kejadian hasil koordinasi kita. Termasuk hasil pantauan dari media-media. Kemungkinan masih banyak yang belum di-entry. Contohnya di Kabupaten Toraja, hanya ada 3 kasus, Kabupaten Selayar ada 4 kasus padahal sepengetahuan kita ada puluhan kasus," jelasnya.
Memasuki tahun 2021 dari Januari hingga pertengahan Februari ini, tambahnya, sementara ini telah diterima pengaduan 23 kasus.
Lebih jauh dijelaskan, UPT PPA Sulsel menangani kasus-kasus yang terjadi di kabupaten/kota atau rujukan pelayanan yang belum tersedia atau belum optimal di daerah. Seperti pemeriksaan, pendampingan hukum serta layanan lainnya yang menjadi kewenangan provinsi.
Mekanisme layanan, imbuh Meisy, dapat melapor langsung atau datang sendiri ke layanan, bisa melalui telepon. Selain itu, juga ada sistem rujukan dari kabupaten/kota antara lain dari pihak kepolisian, Rumah Sakit, LBH dan lembaga pemerhati perempuan dan anak.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaPeningkatan penduduk miskin di Sulawesi disebabkan rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan terus terjadi di dunia pendidikan. Pihak sekolah harus lebih tegas menerapkan hukuman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pemerkosa gadis disabilitas di Makassar. Kasus pemerkosaan ini sebelumnya viral dan disorot Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaKPAI menyebut jumlah anak putus sekolah di Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi kedua secara nasional.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa wali kelas dan kepala sekolah hingga orang tua para terduga pelaku perundungan terhadap siswa difabel di SMPN 4 Makassar.
Baca Selengkapnya