Malang Raya alami penurunan muka tanah 3 meter
Merdeka.com - Wilayah Malang Raya dalam kurun waktu sekitar tiga tahun mengalami penurunan muka tanah cukup signifikan, hampir tiga meter. Demikian hasil analisis yang dilakukan oleh Grup Riset Geoinformatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) Malang.
Ketua Grup Riset Geoinformatika Filkom UB Malang, Fatwa Ramdani mengatakan pihaknya telah melakukan analisis terhadap pergerakan vertikal dari wilayah Malang Raya dan sekitarnya berbasis data satelit radar (Sentinel-1) milik Uni Eropa.
"Berdasarkan hasil analisa tersebut, wilayah Malang Raya, Jawa Timur, mengalami penurunan muka tanah yang signifikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini (2015-2018)," ujar Fatwa Ramdani di Malang, Sabtu (13/10).
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan pergerakan tanah terjadi di Sukamulya? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu. Sejak itu, pergerakan terus terjadi dengan kondisi yang kian parah.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Pemalang? Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang.
-
Mengapa Waduk Jatiluhur menyusut? Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air. Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
Dia mengemukakan data yang dikumpulkan adalah data dalam periode tiga tahun terakhir. Pendekatan Differensial Interferogram Synthetic Aperture Radar (DinSAR) dilakukan untuk mendapatkan informasi perubahan secara vertikal dari permukaan muka tanah. Demikian dilansir Antara.
Hasilnya cukup mengejutkan. Wilayah Malang Raya Selatan dan sekitarnya mengalami penurunan muka tanah yang signifikan dalam kurun waktu 3 tahun, yakni hampir 3 meter.
Untuk wilayah tengah dan utara tidak mengalami perubahan yang signifikan. Namun, sebaliknya wilayah paling utara, seperti Surabaya dan Pulau Madura mengalami kenaikan muka tanah sekitar 30 cm.
Sementara itu, aktivitas lempeng Australia yang terus bergerak mendorong ke arah utara menuju selatan Pulau Jawa bergerak sekitar 71 mm per tahun. Ini terlihat kecil, namun dampaknya ternyata sangat besar pada penurunan muka tanah. Data tersebut bisa ditunjukkan kepada masyarakat di wilayah Malang Raya Selatan dan sekitarnya.
Sehingga, masyarakat di wilayah ini (malang selatan) perlu mempertimbangkan struktur bangunan yang tahan terhadap perubahan penurunan muka tanah yang signifikan agar ketika terjadi bencana, kerugian materil maupun non-materil bisa diminimalisasi.
Untuk wilayah tengah dan utara Malang Raya, lanjutnya, juga perlu diperhatikan, terutama aspek lingkungan. Sebab, pertumbuhan yang tidak terkontrol bisa mendatangkan bencana, seperti banjir dan longsor pada musim penghujan, bahkan berdasarkan analisis sementara, selama 20 tahun terakhir Kota Malang dan Kota Batu mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
Oleh karenanya, bencana yang terjadi beberapa waktu lalu harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Tujuannya, agar tidak lagi banyak korban jiwa dan kerugian material yang besar dari masyarakat.
"Edukasi terhadap literasi bencana juga perlu dilakukan secara terintegrasi. Dan, semua pihak harus memberikan kontribusi positif," tuturnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Malang membidik anak muda agar mau jadi petani.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaPenurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.
Baca SelengkapnyaTren penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta tersebut terus mengalami perbaikan dibandingkan tahun 1997 hingga 2005.
Baca SelengkapnyaRetakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.
Baca SelengkapnyaDinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah mengungkap garis pantai utara Jawa Tengah mengalami pergeseran dampak abrasi sejauh 5 kilometer dari titik awal.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaSejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.
Baca Selengkapnya