Masih pakai lampu teplok, ibu di Mentawai curhat ke Menko Puan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani hari ini berkunjung ke Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Kunjungan kerja itu untuk meninjau Mentawai pasca-gempa dan tsunami pada 2010 lalu.
Dalam kunjungan kerja itu, Puan secara spontan memberi bantuan untuk anak-anak Mentawai, yakni sebuah mobil khusus antar jemput anak-anak sekolah.
Puan yang didampingi sejumlah pejabat dari Jakarta, awalnya berdialog dengan seorang ibu Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis, (28/4) lewat siaran pers.
-
Kenapa ibu merasa tidak cukup baik? Ibu sering kali diberi tekanan oleh norma sosial dan penilaian orang lain.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Apa yang sulit bagi Ibu Persit di Wamena? Hal yang membuat ibu Persit tersebut kesulitan adalah saat dirinya harus menggunakan kompor dari minyak tanah.
-
Apa yang terjadi pada ibu Tamara? 'Alhamdullilah, Terima kasih Ya Allah, ibuku sudah sadar setelah 4 jam lebih pingsan karena penyumbatan pembuluh darah di Otak dan Terima kasih tak terhingga jg atas kekuatan Doa dari teman2 ????,' tulis Tamara Bleszynski.
-
Kenapa anak merasakan sedihnya ibu? Sejak masa kehamilan, hubungan antara ibu dan anak sudah mulai terjalin. Ketika seorang ibu hamil, bayi yang ada di dalam kandungannya dapat merasakan emosi yang dialami oleh sang ibu. Oleh karena itu, saat ibu merasa bahagia atau sedih, hormon yang dikeluarkan oleh tubuhnya dapat memengaruhi kondisi bayi.
-
Bagaimana SalingJaga Ibu Berdaya membantu ibu? Terlepas dari itu, bersama content creator sekaligus momfluencer Dwi Handayani dan Dhannisa Cho, serta dipandu oleh psychotherapist dari Sanggar Jiwa Tumbuh, para ibu diajak untuk melakukan body psychotherapy, social dreaming, dan support circle sebagai proses menjaga kesehatan mental serta memproses berbagai emosi yang muncul dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
Dalam dialog, Puan memberi kesempatan pada ibu itu untuk menyampaikan harapan-harapannya pada upaya pemerintah memulihkan kondisi Mentawai.
Puan bertanya ke seorang ibu yang hadir ke acara itu. “Naik apa ke sini?” ujar Puan mengawali dialog. “Jalan kaki,” sahut sang ibu.
Puan lantas memberi kesempatan pada sang ibu itu untuk menyampaikan harapan-harapannya. Hal yang disampaikan ternyata mengejutkan Puan.
“Saya ingin anak-anak sukses. Menjadi seperti Ibu Puan,” ujar sang ibu yang punya lima anak itu.
Sambil tersenyum, Menko Puan mengamini harapan sang ibu tersebut. Sang ibu lantas mengeluhkan kondisi jalan di Mentawai yang masih buruk. “Jalannya masih belum seperti di kota,” ujar sang ibu.
Puan lantas memanggil seorang ibu lainnya. Kali ini seorang ibu yang merantau dari Medan. Suaminya seorang petani pisang. Kini mereka sudah punya empat anak.
Sang ibu itu mengeluhkan persoalan perekonomian dan masih terbatasnya infrastruktur. Bahkan ia belum menikmati listrik.
“Masih pakai lampu teplok,” keluhnya.
Tak hanya itu, dia juga minta didirikan menara. Sehingga bisa berkomunikasi dengan lancar. Saat ini, sulit mendapatkan sinyal komunikasi di Mentawai.
Menurutnya, akses transportasi di Mentawai juga masih sangat terbatas. “Dari dusun ke dusun sering jalan kaki,” katanya.
Jawaban sang ibu langsung menggugah puan tentang cara anak-anak Mentawai berangkat ke sekolah. “Berapa jarak anak ke sekolah?” kata Puan.
“Sembilan kilometer,” jawab sang ibu.
Spontan, keluhan dan jawaban sang ibu itu langsung menggerakkan Puan untuk mencarikan solusi.
"Saya minta menteri dan perwakilan menteri yang hadir di sini tidak hanya mencatat, tapi harus dilakukan,” ujar Puan yang dalam kesempatan itu didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) Willem Rampangilei.
Puan pun langsung menjanjikan bantuan sebuah mobil. “Saya akan berikan satu unit mobil antar jemput anak sekolah, bantuan PMK. Dirawat ya mobilnya, supaya bisa mengantar anak sekolah yang paling jauh,” ucapnya.
Menurut Puan, pemerintah akan berupaya memperbaiki infrastruktur di Mentawai. Namun, menteri asal PDI Perjuangan itu juga wanti-wanti agar warga tetap bergotong royong membantu pemerintah. “Kalau saya datang ke sini, insya Allah jalannya sudah dicor,” katanya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mendapatkan cerita dari anaknya Puan Maharani saat mengikuti upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu Persit yang ikut suaminya ke Wamena kesulitan menyalakan kompor minyak tanah.
Baca SelengkapnyaKondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat dampak musim kemarau berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaIbu Atun mempertanyakan strategi Anies untuk pedagang tradisional di tengah gempuran minimarket.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaDi era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.
Baca Selengkapnya