Melihat benda peninggalan wartawan Udin di Museum Ronggowarsito
Merdeka.com - Meski Fuad Muhammad Syafruddin atau akrab disapa Udin, wartawan Harian Bernas asal Bantul, Yogyakarta telah meninggal dunia sejak 1996 silam, namun benda-benda peninggalannya masih digemari masyarakat luas. Buktinya, warisan benda pers milik wartawan berusia 32 tahun itu dipajang dalam gelaran event Museum Art di Museum Ronggowarsito, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/10).
Seperti diketahui, Udin merupakan wartawan yang vokal mengkritisi pemerintahan Orde Baru. Dia tewas usai dianiaya orang tidak dikenal di depan rumah kontrakannya, di Jalan Parangtritis. Udin meregang nyawa pada Jumat 16 Agustus 1996 silam setelah koma cukup lama.
Staf Monumen Pers Nasional, Tri Rustriana, mengatakan, sengaja membawa benda peninggalan Udin yakni sebuah kamera dan tas pinggang. Menurutnya, kamera analog merek Ricoh buatan tahun 1990-an. "Kita saat ini bawa kamera milik Udin karena dia salah satu pejuang pers di Indonesia," urainya, kepada merdeka.com.
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Kenapa rumah wartawan itu dibakar? 'Fakta inilah yang kemudian kami simpulkan bahwa ini adalah kejahatan. Kita terus menguatkan pengertian kita terjadi kejahatan, terkait hari ini kita sedang bekerja untuk menentukan siapa orang-orang yang kemudian terlibat selain para pelaku,' kata Kapolda Sumut.
-
Siapa yang membakar rumah wartawan itu? Polisi menangkap dua eksekutor kebakaran rumah Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumut beberapa waktu lalu.Adalah dua pria inisial R dan G. '2 orang eksekutor R dan G ditetapkan tersangka,' kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat jumpa pers, Senin (8/7).
-
Bagaimana pelaku membakar rumah wartawan? Selain itu, penyidik juga menemukan dua botol minuman kemasan tak jauh dari lokasi kebakaran.'30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti di sekitar, 2 botol minuman kemasan yang ada sisanya,' ungkap Kapolda Sumut. Setelah diperiksa, ternyata sisa dari dalam botol tersebut adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).'Jadi sudah kita periksa dan kita temukan sisa bahan bakar yang ada di botol adalah campuran solar dan pertalite,' ungkap Kapolda Sumut.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi dan Freservasi Monumen Pers Nasional, Sudaryanto, mengungkapkan, kamera Udin merupakan salah satu benda pers bersejarah yang disandingkan bersama dua produk repro artikel media cetak, mesin ketik milik tokoh pers nasional Bakrie Soeriaatmadja dan benda-benda pers lainnya. Adapun mesin ketik milik Bakrie tersebut dibuat kisaran tahun 1920-1927 silam.
"Jadi kedua benda pers itu kami harapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung pameran," kata Sudaryanto.
Lebih lanjut, Sudaryanto menguraikan, secara umum Monumen Pers memiliki total 27 koleksi yang terdiri dari radio kambing, mikro film, telepon kuno kereta api hingga peralatan terjun payung yang dipakai wartawan di zaman kemerdekaan. Rata-rata koleksinya telah keluaran tahun 1945 silam. Sebagian koleksinya, dipajang dalam bentuk digitalisasi.
Sudaryanto berharap, adanya gelaran pameran ini Monumen Pers lebih dikenal masyarakat luas dan dapat mendongkrak jumlah pengunjungnya. Bila tahun lalu bisa mencapai 7000 pengunjung, maka di tahun ini diharapkan melebihi target.
Di tempat yang sama, Budi Santosa Kepala Seksi Pengkajian dan Pelestarian Disbudpar Jawa Tengah, menambahkan, kamera Udin baru pertama kali dipamerkan dalam gelaran Museum Mart di Museum Ronggowarsito Semarang. "Karena kamera Udin ini merupakan daya tarik di ruang pamer," tandasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tergelatak di lantai satu ruko, tepatnya di kamar samping ruang praktik dokter.
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca SelengkapnyaWarga menduga pelaku merupakan pendatang, sehingga bukan keturunan asli Desa Sukamanah.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian korban masih terus didalami. Tetapi jasad korban sudah diterbangkan ke Medan dan diautopsi Rumah sakit Bhayangkara Medan.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut diketahui warga sekitar setelah tercium bau busuk dari dalam warung tersebut.
Baca Selengkapnya