Mengenal Edelweis Rawa, Bunga Langka yang Dirusak Pemotor Trail di Ranca Upas
Merdeka.com - Beredar di media sosial seorang pria emosional berbicara di depan kamera. Ia menyesalkan aksi rombongan pemotor trail yang berakhir rusuh di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Usut punya usut, pria tersebut bernama Supriatna atau biasa dipanggil Uprit. Pria yang berprofesi sebagai petani itu geram bukan kepalang. Mendapati sejumlah tumbuhan bunga edelweis rawa yang sudah ia tanam sekian lama kini hancur berantakan.
"Biar semua paham dan mengerti. Bunga rawa atau edelweis rawa tumbuh di dua negara, termasuk Indonesia, di Indonesia pun hanya ada di rawa Ranca Upas sama Ciharus Kamojang Garut. saya ambil bunga dan saya lestarikan saya perbanyak dengan cara pengembang biakan dari tunas. semoga semua paham kenapa saya marah di acara event trail Ranca Upas," demikian diunggah akun tiktok @mang_uprit_mangprang79 dikutip merdeka.com, Kamis (9/3).
-
Apa arti nama Supit Urang? Inilah yang dinamakan Lorong Supit Urang, yang dalam bahasa Indonesia artinya lorong penjepit udang.
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
Rupanya di lokasi tersebut usai digelar acara kontes motor trail, Minggu (5/3) lalu. Acara tersebut menyisakan kawasan Ranca Upas luluh lantah.
Manajer Site Kampoeng Cai Raca Upas Argo Wibowo mengatakan, kerusakan area edelweis rawa terjadi karena adanya kesalahpahaman antara pihak penyelenggara event dan peserta.
Persiapan panitia yang tidak matang membuat peserta kebingungan. Mulai dari track lomba yang tidak ditentukan, hingga pengamanan akses bagi warga sekitar juga tidak dipersiapkan panitia.
Youtube Singgasana Kita ©2022 Merdeka.com
Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mendata kerusakan di kawasan wisata alam termasuk area yang ditanami bunga rawa atau edelweis.
Kemarahan Uprit, petani bunga edelweis rawa bukan tanpa alasan. Edelweis yang sengaja ia tanam dengan rapi termasuk bunga yang cukup langka. Bahkan, hanya tumbuh di dua wilayah Indonesia, yakni Ranca Upas dan Ciharus Kamojang Garut.
Dikutip dari wildsouthflorida.com, bunga edelweis rawa, yang dikenal dengan Yellow Hatpins. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Syngonanthus flavidulus. Tanaman ini tidak hanya berfotosintesis melalui daun, tetapi juga melalui akarnya.
Tanaman ini juga tumbuh di Brazil dan dianggap sebagai tanaman Florida. Yellow Hatpins juga ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara dari Carolina Utara hingga Mississippi. Tetapi, Institute for Regional Conservation mengatakan bunga ini langka di Florida Selatan.
Perhutani
Tanaman ini adalah anggota dari kelompok tumbuhan air yang disebut isoetida, yang dapat menyerap karbon dioksida yang dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis dari tanah, bukan dari udara.
Tanaman ini biasanya tumbuh di padang rumput basah, rawa-rawa atau daerah yang terkena air. Yellow hatpins atau edelweis rawa berbentuk bulat berwarna kuning keemasan. Tanaman ini memiliki daun yang halus dan ramping.
Secara taksonomi, yellow hatpins adalah anggota dari keluarga tanaman yang disebut pipeworts, yang mempunyai kepala bunga seperti kancing diatas batang panjang seperti pipa, atau disebut scapes dalam istilah botani. Kepala bunga dan scapes tersebut serupa dengan hatpins (jepitan rambut). Kepala bungan yellow hatpins merupakan campuran warna kuning pucat dan mengandung banyak bunga jantan dan betina kecil.
Yellow Hatpins atau Edelweis Rawa biasanya ditemukan di rawa-rawa, di sepanjang tepi kolam dan di hutan pinus basah. Peneliti bernama J.C. Th. Uphof, menulis dalam American Journal of Botany edisi Januari 1927, mengatakan bunga ini mengandalkan penyerbukan sendiri atau angin, yang disebut anemofili untuk menyebarkan material genetik mereka.
Bila anda ingin mengetahui manfaat dari Yellow Hatpins, wildsouthflorida.com menyebutkan bunga ini bukan lah tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Faktanya, sampai saat ini belum ditemukan apa manfaat dari Yellow Hatpins.
Namun bila kita lihat, tanaman bunga Edelweis Rawa ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi Ranca Upas.
Reporter Magang: Azizah Paramayu
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi, Brigpol BR ditangkap Propam Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan karena menganiaya seorang petani saat razia ilegal.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaHama ini menyebabkan para petani kehilangan sawahnya hingga 200 hekatre siap panen.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini menangis melihat ladangnya rusak akibat ulah supporter bola yang terlibat kerusuhan.
Baca SelengkapnyaSeorang taruna hendak dijahili oleh Kapolres, saat diminta perkenalan dan taruna tersebut menyebutkan namanya, Kapolres langsung ciut.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi dalang, Gus Pur juga terampil dalam melukis.
Baca SelengkapnyaTersangka diringkus saat tidur bersama istrinya di pondok kebun sawit miliknya di Desa Margatani, Jayaloka, Musi Rawas, Kamis (8/8) dini hari.
Baca SelengkapnyaBambang yang sedang memancing bersama teman-temannya segera berteriak meminta bantuan.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca SelengkapnyaBripda RD sedang melaksanakan patroli rutin pemantauan area kebun sawit bersama asisten kebun dan satpam.
Baca SelengkapnyaPria yang mendatangi kantor Bupati Sukoharjo diduga mengalami depresi.
Baca Selengkapnya