Menjaga tari tradisional agar tak terlibas zaman
Merdeka.com - Tidak hanya bahasa daerah yang kini berada di persimpangan zaman, seni dan budaya daerah juga bernasib sama. Seni dan budaya lokal mencoba bertahan di tengah derasnya arus budaya modern. Salah satunya seni tari yang sesungguhnya bisa semakin berkembang. Sebab, Indonesia kaya akan kesenian lokal dari pelbagai daerah.
"Sumber karya tari itu sendiri dapat berupa legenda, sejarah, permainan tradisional anak-anak, mitos, atau dongeng yang berkaitan dengan masing-masing tradisi daerahnya," tutur Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid dalam keterangannya, Selasa (2/8).
Anak-anak perlu diajarkan untuk ikut mencintai seni tari dari daerah masing-masing. Gelaran festival seni tari perlu digelar berkelanjutan sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal dan nasional.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Dimana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Siapa yang menciptakan tari tradisional? Tari tradisional adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi kegenerasi.
-
Di mana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Bagaimana ciri khas tari tradisional? • Diiringi oleh musik tradisional khas daerah tersebut • Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti • Mengandung filosofi yang berassal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
-
Kenapa tari tradisional penting? Tari tradisional juga memiliki fungsi yang berbeda-beda, mulai dari sarana upacara, hiburan, hingga pertunjukan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Festival Tari Nasional 2016 untuk anak yang rencananya digelar dua hari, yakni Sabtu (6/7) dan Minggu (7/7) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Nantinya setiap provinsi akan memamerkan seni tari khas daerahnya.
"Festival ini bertema 'Lihat Aku Menari!', dengan tiap kelompok berisi anak berusia 8-12 tahun. Anak-anak Indonesia ini berpotensi memiliki daya kreatif yang luar biasa," kata Hilmar.
Selain untuk hiburan, tujuan utama acara ini agar anak Indonesia tidak terasing dari akar budaya negeri sendiri. Tidak dipungkiri, perkembangan teknologi membuat anak Indonesia terlena dan terbawa arus budaya global.
"Selain para penari tersebut, acara juga akan melibatkan sanggar-sanggar, seniman, dan generasi muda. Tujuannya agar mereka bisa mengekspresikan sekaligus memperkenalkan budaya masing-masing daerahnya," katanya.
Peserta bukan hanya menyajikan tari tradisional saja, namun mereka juga harus menggarap karya baru. Hanya saja, karya baru tarian tersebut harus berbasis tradisi atau bersumber dari cerita lokal daerah masing-masing. Harapannya adalah, selain untuk menumbuhkembangkan kreativitas, festival tari tersebut dapat melestarikan kearifan lokal.
Mendikbud Muhadjir Effendy menyebut Festival Tari Anak 2016 sebagai ajang silahturahmi kebudayaan dengan semangat persahabatan. Dirinya berharap agar Festival ini dapat terus dikembangkan melalui kesempatan-kesempatan serupa lainnya.
"Ini upaya untuk melahirkan banyak seniman handal dari seluruh Indonesia. Kami bangga bahwa anak-anak sebagai generasi emas Indonesia telah berpartisipasi dalam upaya penguatan jati diri dan pembangunan karakter bangsa," tutup Muhadjir. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
Baca SelengkapnyaTari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.
Baca SelengkapnyaSebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaTarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Baca SelengkapnyaTarian ini bukan hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga ditampilkan dalam acara-acara resmi dan festival budaya Melayu di Bitan dan Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaTari Toga, tarian kuno warisan kerajaan siguntur dari Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaTari Kain, kesenian tradisional yang mirip dengan gerakan-gerakan silat dan dimainkan oleh kaum pria di Pesisir Selatan.
Baca SelengkapnyaTari Sining, seni tradisional asal Gayo yang saat ini sudah hampir punah termakan oleh zaman.
Baca SelengkapnyaKarena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini masih tergolong dalam tarian Zapin Melayu yang pada umumnya dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung.
Baca Selengkapnya