Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes beberkan daftar vaksin yang dipalsukan beserta kandungannya

Menkes beberkan daftar vaksin yang dipalsukan beserta kandungannya Menkes di KPK. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Nila Juwita F Moeloek menjelaskan, pihaknya bersama Badan POM telah melakukan uji terhadap barang sitaan Bareskrim. Menurutnya, dari 15 produk, ada 4 yang positif kandungan palsu.

"Tripacel berisi Hepatitis B, Pediacel berisi Hepatitis B, ATS tidak mengandung ATS, Polivalent Anti Snake Genom Serum tidak mengandung anti bisa ular, Tuberkulin berisi Hepatitis B. 2 Produk (mengandung) kadar tidak sesuai, Euvax B dan Engerix B," kata Nila memaparkan kandungan vaksin palsu dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).

Dia juga berujar, dari pengujian terhadap 37 sampel vaksin menujukkan ditemukan 4 sampel vaksin palsu. Beberapa di antaranya ialah vaksin palsu Tripacel yang diproduksi PT Sanofi Pasteur. Tempat sampingnya di RSIA Mutiara Bunda Jalan H Mencong, Ciledug. Kandungan seharusnya Toksoid Difteri, Toksoid Tetanus, Vaksin Aseluler. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium ternyata mengandung Na dan CI, Vaksin Hepatisis B.

‎"Ditemukan 37 faskes (fasilitas kesehatan) yang pengadaan vaksin bukan melalui sumber resmi. 37 Faskes berasal dari 9 provinsi dan diambil sampel sejumlah 39 item. Hasil pengujian laboratorium ditemukan 4 item palsu, selebihnya 35 item secara kualitatif mengandung kandungan yang sama dengan vaksin yang seharusnya," tuturnya.

Kemudian ada vaksin palsu Serum Anti Tetanus yang diproduksi PT Bio Farma. Tempat sampingnya dari RS Bhineka Bakti Husada Jalan Cabe Raya No.17 Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan. Kandungan seharusnya Serum Anti Tetanus. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium ternyata mengandung Na dan CI.

Selain itu, ada pula Vaksin‎ palsu Tripacel yang diproduksi PT Sanofi pasteur. Sampel diambil dari Klinik Tridaya Medica Jalan Tridaya Inda I Blok AI, Tambun, Bekasi. Kandungan seharusnya ialah Taksoid Difteri, Toksoid Tetanus, Vaksin Aseluler. Namun ternyata mengandung Antigen Pertusius.

Sedangkan yang terakhir ialah vaksin palsu Pediacel diproduksi PT Sanofi Pasteur. Diambil sampelnya dari Apotek atau Klinik Rahiem Farma Jalan Dermaga Raya 129 Klender, Jakarta Timur. Harusnya mengandung Toksoid Difteri, ‎Toksoid Tetanus, Vaksin Acellular Pertusis, Vaksin Polio (IPV). Namun ternyata mengandung Vaksin Hepatitis B.

"Semua faskes yang melakukan pengadaan vaksin bukan melalui sumber resmi telah dilakukan peneguran dan akan dilaporkan ke Bareskrim untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjur," pungkasnya.

Selain Nila, dalam RDP tersebut hadir juga ‎Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto. Kemudian ada perwakilan BPOM, PT Bio Farma, IDAI, dan Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Temuan KPK Bongkar Rumah Sakit Nakal Klaim Fiktik BPJS Kesehatan & Rugikan Negara
VIDEO: Temuan KPK Bongkar Rumah Sakit Nakal Klaim Fiktik BPJS Kesehatan & Rugikan Negara

Mengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Berkedok Surat Kemenkes Soal Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis
Waspada Penipuan Berkedok Surat Kemenkes Soal Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis

Kemenkes tidak pernah menerbitkan surat undangan Sosialisasi SE Rekrutmen Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis

Baca Selengkapnya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya

Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati

Baca Selengkapnya
KPK Telaah Dugaan Korupsi Klaim Fiktif BPJS Bermoduskan Baksos
KPK Telaah Dugaan Korupsi Klaim Fiktif BPJS Bermoduskan Baksos

Setelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Rumah Sakit Swasta di Jateng Ajukan Klaim BPJS Palsu Rp29 Miliar
Rumah Sakit Swasta di Jateng Ajukan Klaim BPJS Palsu Rp29 Miliar

Pihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.

Baca Selengkapnya
3 RS Klaim Fiktif ke BPJS, Kemenkes Ancam Putuskan Kerja Sama dan Cabut Izin Praktik Dokter Terlibat
3 RS Klaim Fiktif ke BPJS, Kemenkes Ancam Putuskan Kerja Sama dan Cabut Izin Praktik Dokter Terlibat

Tiga rumah sakit itu berada di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, BPOM Temukan 16 Produk Kosmetik Palsu yang Tersebar di Jakarta, Bandung Hingga Makassar
Hati-Hati, BPOM Temukan 16 Produk Kosmetik Palsu yang Tersebar di Jakarta, Bandung Hingga Makassar

Mulanya pihak produsen mengajukan izin usaha kosmetik untuk menjual barang dagangannya.

Baca Selengkapnya
KPK Deteksi Klaim Fiktif Layanan Kesehatan, Modus Kumpulkan Data KTP hingga BPJS Berkedok Baksos
KPK Deteksi Klaim Fiktif Layanan Kesehatan, Modus Kumpulkan Data KTP hingga BPJS Berkedok Baksos

KPK menduga oknum dokter atau mantan dokter di rumah sakit dan manajemen ikut bermain dalam praktik korupsi ini.

Baca Selengkapnya
Beredar Pil Ekstasi Palsu Berbahan Obat Flu Procold di Klub Malam Pekanbaru, Tiga Orang Ditangkap
Beredar Pil Ekstasi Palsu Berbahan Obat Flu Procold di Klub Malam Pekanbaru, Tiga Orang Ditangkap

Polda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya
Waspada Modus Penipuan Nonaktif BPJS Kesehatan
Waspada Modus Penipuan Nonaktif BPJS Kesehatan

Masyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dan tetap tenang dengan berbagai modus yang terjadi mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.

Baca Selengkapnya