Merpati Putih, bela diri keraton yang membumi hingga mancanegara
Merdeka.com - Salah satu perguruan pencak silat yang masih eksis hingga saat ini adalah Merpati Putih (MP). Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) dan salah satu aset budaya bangsa.
Dari berbagai literatur, aliran bela diri ini terbentuk sekitar tahun 1550-an dan hingga kini terus berkembang pesat. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).
Merpati Putih sendiri adalah suatu singkatan atau akronim dalam bahasa Jawa, yaitu: Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan'. Diharapkan seorang anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
-
Apa itu Silat Perisai? Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat. Pertunjukan Seni Pencak Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Silat Perisau adalah sebuah seni pertunjukan dari Seni Pencak.
-
Dimana Silat Perisai berasal? Di Kabupaten Kampar, terdapat kesenian bela diri yang sampai saat ini masih dipertahankan kelestariannya oleh komunitas setempat, namanya Silat Perisai.
-
Di mana Silat Pelintau berasal? Asal-usul Mengutip situs resmi Kemendikbud, nama Silat Pelintau diadaptasi dari Bahasa Tamiang yaitu 'Pelin' dan 'Tau'. Arti 'Pelin' adalah semua, sedangkan 'tau' berarti tahu.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Bagaimana cara Silat Pelintau mengajarkan ilmu bela diri? Pada zaman kolonial Belanda, seni bela diri belum begitu populer. Bahkan, untuk menyebarkan ilmunya saja harus secara sembunyi-sembunyi yang diajarkan kepada pemuda-pemuda Suku Tamiang.
Merpati putih pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun-temurun yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara. Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian diteruskan ke BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri Merpati Putih ini mempunyai dua saudara lainnya yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grat IV).
Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun hingga ke Saring Hadi Poernomo, yang kemudian diturunkan kepada dua putranya yakni Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi). Dan kini dikenal menjadi PPS Betako Merpati Putih.
Perguruan Merpati Putih hingga kini juga masih mencari keturunan kedua saudara seperguruan mereka, Gagak Samudro dan Gagak Seto. Merpati Putih masih mencari di tiap daerah di Tanah Air guna menyatukannya kembali ilmu yang terpecah tersebut.
Sang Guru Merpati Putih sendiri adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).
PPS Betako Merpati Putih awalnya berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk di antaranya adalah Pangeran Diponegoro atau Raden Mas Ontowiryo.
Sebelum tahun 1998 Betako Merpati Putih hanya diajarkan untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri.
Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Pelatih Merpati Putih Pertama di Amerika untuk umum. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah soal tenaga dalam.
Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena mendemonstrasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup. Dalam perguruan merpati putih, kemampuan untuk tetap bisa mendeteksi meski dengan mata tertutup tersebut disebut getaran.
Merpati Putih adalah perguruan pencak silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dan sebagainya didapat dari olah pernapasan.
Tertarik untuk bergabung dengan Merpati Putih? (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeni bela diri dari Minangkabau ini hampir menyerupai teknik dan filosofi dari hewan harimau. Selain gesit, gerakannya juga terlihat begitu indah.
Baca SelengkapnyaKeunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.
Baca SelengkapnyaBatik-batik ini sarat nilai sejarah dan budaya. Batik Madiun masih terus dilestarikan hingga kini.
Baca SelengkapnyaDahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton
Baca SelengkapnyaPara jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.
Baca SelengkapnyaPengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.
Baca SelengkapnyaDalam sejarahnya, bregada Kraton Yogyakarta telah mengikuti beragam peperangan.
Baca SelengkapnyaJemparingan merupakan olahraga panahan tradisional yang dulu hanya dilakukan oleh keluarga Kerajaan Mataram.
Baca SelengkapnyaTarian ini bukan hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga ditampilkan dalam acara-acara resmi dan festival budaya Melayu di Bitan dan Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaSekolah dalang Mangkunegaran ikut memberikan kontribusi terhadap perkembangan budaya Jawa.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian klasik ini biasa ditampilkan ketika menyambut atau mempersembahkan tamu terhormat yang datang ke Pekanbaru.
Baca Selengkapnya