Minim order, industri galangan kapal di Semarang terseok-seok
Merdeka.com - Industri perkapalan nasional yang diklaim sedang tumbuh, ternyata tidak serta-merta membawa angin segar bagi para penyedia galangan kapal di daerah. Betapa tidak, saat ini justru masih bisa ditemui sejumlah perusahaan galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah yang terseok-seok karena order yang didapatkan semakin berkurang.
PT Pelindo Marine Service, perusahaan galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas yang bergerak di bidang perbaikan kapal rakyat mengeluhkan minimnya order yang didapatkan sejak puluhan tahun silam.
Seorang karyawan PT Pelindo Marine Service, Agus mengatakan, sepinya konsumen membuat pesanan yang datang hanya itu-itu saja. "Misalnya, kalau kita punya 1.000 pelanggan. Yang datang memperbaiki kapalnya ke sini ya cuma 1.000 pelanggan itu saja. Tidak pernah bertambah. Ini beda cerita bila kita bisa dapatkan 2.000 pelanggan, maka yang datang bisa bervariasi," keluhnya, saat berbincang dengan merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Sabtu (15/11).
-
Bagaimana orang mengirimkan barang dagangan di Kali Pepe? Untuk bisa mengirimkan barang dagangan sampai ke pusat kerajaan, mereka harus menyusuri Kali Pepe melalui perahu barang yang ukurannya lebih kecil.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Siapa yang memesan gerbong pesiar? Pakubuwono X memesan kedua gerbong itu dari sebuah perusahaan kereta api di Belanda.
-
Kenapa pembeli dikeroyok? 'Kemudian R Acoka justru menarik mobil tersebut dan terjatuh, lalu dia meneriaki Paisal dengan kalimat maling yang membuat warga terprovokasi,' katanya.
-
Dimana motor pertama di Indonesia dipesan? John melakukan pemesanan langsung untuk sepeda motor tersebut ke sebuah pabrik di München, Jerman.
-
Mengapa Pasar Pakelan sepi? 'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
Padahal, dengan lebar kolam restorasi kapal mencapai 11 meter dan panjang 50 meter, semula tempat galangan kapal milik PT Pelindo Marine Service itu diperuntukan bagi kapal-kapal milik Pelindo. Namun, minimnya order membuat galangan kapal itu beralih untuk memperbaiki kapal rakyat dengan muatan kecil.
"Ini awalnya diperuntukkan bagi kapal milik Pelindo. Tapi agar tetap eksis, maka kita sediakan juga untuk kapal rakyat. Biaya perawatan kapal di sini sekitar Rp 60-80 juta. Ya sebulan kita bisa perbaiki 3 kapal," kata Agus, sambil menjelaskan bahwa saat ini petugasnya tengah menggarap restorasi pada bagian batas air ke bawah di kapal rakyat asal Kalimantan.
Agus menambahkan, untuk perbaikan-perbaikan seperti itu petugasnya biasanya mengganti kayu yang lapuk serta menambal rembesan air di bawah dek kapal. "Selama diperbaiki, kita sediakan fasilitas bagi anak buah kapal berupa tempat mandi dan kakus, memasak hingga ruang penginapan di gedung serba guna milik kami di samping galangan," urainya.
Pantauan merdeka.com, setidaknya ada lima galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas yang nyaris mengalami kondisi serupa. Tak jauh dari galangan kapal milik PT Pelindo Marine Service, ada tempat perbaikan kapal milik PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari dan beberapa galangan kapal milik perusahaan lainnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaBupati Jepara sampai meminta maaf akibat wisatawan tidak dapat ke Karimunjawa.
Baca SelengkapnyaKelangkaan benang sudah berlangsung selama tiga pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaTempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca Selengkapnya