Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misteri Bukit Barisan dan hilangnya rombongan DPRD Solok

Misteri Bukit Barisan dan hilangnya rombongan DPRD Solok Bukit Barisan. ©blog.umy.ac.id

Merdeka.com - Hingga pagi ini 21 rombongan termasuk Ketua DPRD Solok masih dinyatakan hilang setelah melakukan napak tilas di Bukit Barisan. Pagi ini pencarian terhadap mereka kembali dilakukan oleh tim gabungan.

21 Orang tersebut awalnya berjumlah 40 melakukan napak tilas dipimpin oleh Ketua DPRD Solok Syafri Datuak Siri Marajo. Ketua DPRD Kabupaten Solok bersama 39 anggota lainnya yang tengah melakukan napak tilas dilaporkan hilang di kawasan Bukit Barisan Kabupaten Solok, sejak hilang kontak mulai Minggu (26/5). Namun 19 di antaranya telah ditemukan dalam kondisi selamat.

Hingga kini keberadaan 21 orang lainnya termasuk Syafri Datuak Siri Marajo masih belum diketahui. Benarkah kawasan Bukit Barisan memang angker?

Selama ini kawasan Bukit Barisan memang diselimuti misteri. Dengan panjang wilayah daratan berbukit mencapai 1.650 kilo meter, bukit ini berjajar membentang dari ujung utara Aceh hingga ujung selatan Lampung. Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci di Jambi dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut.

Pegunungan Bukit Barisan terletak dekat pertemuan antara pelat tektonik Eurasia dan Australia. Kawasan ini membentang di selatan Pulau Sumatera, melintasi wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.

Menurut cerita tutur masyarakat di Sumatera, di kawasan bukit Barisan ini masih dihuni kelompok suku terasing yang tinggal di beberapa wilayah perbukitan dengan hutan yang lebat. Misalnya legenda orang pendek (uhang pendek) di kawasan Gunung Kerinci, dan cerita liliput.

Penampakan liliput pernah dituturkan warga Lampung. Liliput itu ditemukan di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Bahkan beberapa media setempat juga ramai memberitakan penampakan manusia liliput yang diyakini penunggu hutan itu.

Menurut pemberitaan itu, tak hanya sekali petugas polisi hutan (polhut) yang bertugas di TNWK yang mengaku bertemu dengan sekelompok manusia liliput atau manusia kerdil itu. Dua kali petugas hutan itu melihat penampakan manusia liliput dalam rentang waktu yang berdekatan.

"Betul memang petugas polhut kita yang saat itu bertugas melihat ada 'manusia lain' seperti itu. Bukan cuma satu orang petugas saja. Tapi semua tim yang waktu itu bertugas melihat mereka. Mereka melihatnya dalam keadaan sadar. Kejadian pertama itu pada hari Minggu (17/3). Tapi manusia yang dipergoki itu tidak bertubuh kerdil semua," ujar Humas Balai TNWK Sukatmoko seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/4).

Belum lagi cerita suku-suku pedalaman hutan Kerinci. Bahkan peneliti antropologi urban dari Universitas Diponegoro, Radjimo, menyatakan suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit barisan di sekitar Gunung Kerinci lebih tua dari suku Inka, Indian di Amerika.

Maka wajar bila di sana ditemukan jejak-jejak ritus bangunan kuno, misalnya patung dan bekas bangunan pada zaman batu lama. Radjimo juga mengutip hasil penelitian Kern (1889) dan Sarasin (1982) yang menyatakan pada tahun 4.000 SM terjadi perpindahan Proto-Melayu (rumpun Polinesia) dari Alam Melayu ke pulau-pulau di Lautan Teduh sebelah timur dan pulau-pulau di Lautan Hindia sebelah barat.

Kelompok-kelompok suku pedalaman ini disebut-sebut masih tersisa hingga kini. Meski jumlahnya tidak banyak. Contohnya cerita orang pendek atau manusia liliput itu. Selain dihuni suku pedalaman, kawasan hutan tropis Bukit Barisan juga dihuni satwa endemik Indonesia, di antaranya Badak Sumatera, Gajah, dan Harimau Sumatera.

Selain itu, selimut kabut awan juga bisa menutupi jarak pandangan. Maka wajar bila para petualang alam harus berhati-hati bila masuk kawasan itu. Di dunia penerbangan kawasan Bukit Barisan juga dianggap berbahaya. Setidaknya dua pesawat pernah jatuh di sana, yakni pesawat CASA 212-200 milik Nusantara Buana Air (NBA) pada 2011 lalu menewaskan 14 orang dan kecelakaan pesawat perintis pertama RI-002 pada 1 Oktober 1948.

Baca juga:

Tim SAR kembali susuri Bukit Barisan cari 21 orang yang hilang

Ini nama 21 rombongan ketua DPRD yang hilang di Bukit Barisan

Tim SAR temukan jejak Ketua DPRD Solok di Bukit Barisan

Ketua DPRD Solok yang hilang di Bukit Barisan sedang kampanye

Rombongan Ketua DPRD Solok kelaparan di Bukit Barisan (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Bencana Longsor dan Banjir Bandang Kubur Rumah-Rumah di Cipongkor, Bandung Barat, 9 Orang Hilang
FOTO: Bencana Longsor dan Banjir Bandang Kubur Rumah-Rumah di Cipongkor, Bandung Barat, 9 Orang Hilang

Proses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.

Baca Selengkapnya
Pencarian Korban Hilang Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bakal Diperluas hingga ke Teluk Kuantan Riau
Pencarian Korban Hilang Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bakal Diperluas hingga ke Teluk Kuantan Riau

Pencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau

Baca Selengkapnya
Daftar 11 Korban Tewas Tertimbun Longsor Tambang Emas di Solok
Daftar 11 Korban Tewas Tertimbun Longsor Tambang Emas di Solok

Sebelumnya disampaikan, bahwa data korban yang meninggal dunia berjumlah 15 orang dan masih dalam pencarian 25 orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tanah Longsor Timbun Penambangan Emas Ilegal di Solok, 11 Orang Tewas
FOTO: Tanah Longsor Timbun Penambangan Emas Ilegal di Solok, 11 Orang Tewas

Data BPBD mengungkapkan sebanyak 22 orang tertimbun bencana longsor di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok. Sementara, 11 orang dinyatakan tewas.

Baca Selengkapnya
Tragedi Longsor di Tambang Emas Solok: 13 Orang Meninggal Dunia
Tragedi Longsor di Tambang Emas Solok: 13 Orang Meninggal Dunia

13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka

Baca Selengkapnya
Polisi Dalami Potensi Pidana Terkait Temuan 7 Mayat di Kali Bekasi
Polisi Dalami Potensi Pidana Terkait Temuan 7 Mayat di Kali Bekasi

Kapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.

Baca Selengkapnya
Korban Longsor Tambang Emas di Suwawa Timur Gorontalo Tersebar pada Empat Titik
Korban Longsor Tambang Emas di Suwawa Timur Gorontalo Tersebar pada Empat Titik

Bencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).

Baca Selengkapnya
Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian

Dari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.

Baca Selengkapnya
6 Jam Jalan Kaki Lewati Sungai, Potret Beratnya Evakuasi Korban Longsor Tambang Emas Solok
6 Jam Jalan Kaki Lewati Sungai, Potret Beratnya Evakuasi Korban Longsor Tambang Emas Solok

25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.

Baca Selengkapnya
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.

Baca Selengkapnya
Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Berburu Barang Mustika
Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Berburu Barang Mustika

Belasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.

Baca Selengkapnya
Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Dihentikan, 10 Orang Masih Hilang
Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Dihentikan, 10 Orang Masih Hilang

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).

Baca Selengkapnya