Mobil Polisi hingga Kantor Sawit Hancur Diamuk Massa di Kalbar, Ini Duduk Perkaranya
Dampak kericuhan, terlihat bus dan mobil polisi dirusak. Begitupun bangunan kantor. Pecahan kaca dan dokumen berhamburan di lokasi.
Kapolda Kalbar menjelaskan penyebab bentrok antara pengunjuk rasa yang juga pegawai di PT Duta Palma Grup dengan personel Polres Bengkayang
Mobil Polisi hingga Kantor Sawit Hancur Diamuk Massa di Kalbar, Ini Duduk Perkaranya
Penjelasan Kapolda
Massa yang juga karyawan PT. Duta Palma Grup terlibat bentrok dengan kepolisian yang berjaga saat unjuk rasa di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat pada Sabtu (19/8) lalu. Dampak kericuhan, terlihat bus polisi dirusak. Begitupun bangunan kantor. Pecahan kaca dan dokumen berhamburan di lokasi. Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Saat itu, massa terlibat bentrok dengan personel Polres Bengkayang yang mengamankan aksi.
"Memang benar bahwa saat Polres Bengkayang mengamankan aksi unjuk rasa di PT Duta Palma Grup telah terjadi gesekan antara pengendali massa Polres Bengkayang dan massa unras."
Irjen Pol Pipit Rismanto.
Bentrok dipicu saat karyawan PT Duta Palma Grup melakukan aksi usai mogok kerja selama dua pekan lalu. Karyawan mengajukan sembilan tuntutan kepada perusahaan terkait hak normatif para buruh perkebunan mulai dari tuntutan upah sesuai UMK, upah lembur, pesangon bagi pensiunan, penyediaan bis angkutan anak sekolah dan air bersih. Persoalan ini sendiri sudah masuk penanganan Disnakertrans Sambas dan Bengkayang dan telah dilakukan sejumlah mediasi, namun belum menemukan titik temu.
Saat ini, permasalah tersebut sedang ditangani kepolisian dengan berdiskusi bersama Pemprov dengan harapan ada solusi yang dihasilkan.
"Apalagi menyangkut kesejahteraan masyarakat dalam hal ini karyawan, Insya Allah segera kami selesaikan dengan baik karena saya yakin masyarakat Kalimantan Barat ingin semua persoalan dapat diselesaikan secara damai dan kembali kondusif."
Irjen Pol Pipit.
@merdeka.com
Polda Kalbar sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut dengan melibatkan Itwasda dan Propam.
Soal video yang merekam kejadian saat itu, menurut Kapolda hanya berupa potongan yang tidak dapat menjelaskan secara runtut kejadian sebenarnya. Sehingga diminta tak menyudutkan salah satu pihak
"Tolong jangan dijadikan sebagai dasar untuk memvonis siapa yang salah dan siapa yang benar, sebab saya yakin bahwa pasti semua pihak berharap permasalahan yang menjadi akar persoalan saat ini bisa diselesaikan dengan cara yang baik dan damai."
Irjen Pol Pipit.
@merdeka.com
Kapolda meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi yang belum ada kejelasannya.