Motif penembakan Kepala RS Bhayangkara karena mau digusur
Merdeka.com - Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kombes dr Purwadi ditembak oleh seorang polisi Briptu Ishak Kiranda. Motif penembakan lantaran timbunan galiannya milik korban yang tepat di belakang RS, kerap di protes korban. Purwadi marah karena timbunan galian itu mengenai lahan perluasan RS tersebut.
"Dalam perluasan Rumah Sakit Bhayangkara ini, di situ ada ketidakpuasan pelaku atas pelebaran RS. Yang bersangkutan mencoba menghadap pihak RS, tapi tidak direspon," ujar Wakapolda Brigjen Pol Syahrul Mamma, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (6/4).
Pelaku awalnya datang pada pagi hari, sebelum penembakan terjadi pukul 14.14 WIB. Saat itu, pelaku mencari dr Purwadi, namun tidak ada di ruangan karena sibuk rapat.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Siangnya, lanjut Syahrul, pelaku kembali mendatangi ruang dr Purwadi yang di dalamnya terdapat empat orang. Pelaku langsung membabi buta menembakan pelurunya ke arah Purwadi.
"Dia kembali datang membawa senjata, lalu melakukan penembakan di dalam ruangan," ujarnya.
Atas tembakan pelaku, dr Purwadi kena luka tembak di bagian bahu, paha, dan selangkangan. Korban kemudian langsung dilarikan ke RS Wahidin Sudiro Husada. Brigjen Purwadi mengatakan kasus ini diserahkan ke pidana umum dan akan disidang etik.
"Kasusnya diserahkan ke pidana umum dulu. Lalu disidang etik oleh Propam," katanya.
Kini, pelaku telah dijebloskan ke tahanan Polrestabes Makassar.
Beredar video polisi mengajak damai bule Belanda di Bali
(mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaPelaku penusukan sebelumnya ditangkap polisi pada Kamis (23/5) malam.
Baca SelengkapnyaRS, seorang tersangka pelaku rudapaksa atau pemerkosaan mengamuk di Kepolisian Sektor Gantarang, Bulukumba. Dia membakar ruang tahanan.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa jumlah peluru yang menyasar ke tubuh korban.
Baca SelengkapnyaMayat tahanan yang tewas kini diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi. Meski awalnya disebut bunuh diri, polisi belum memastikan penyebab kematiannya.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku diamankan tanpa perlawanan dalam pelariannya di Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya