Muhammadiyah minta kasus pembakaran bendera tulisan tauhid tidak diperbesar lagi
Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, permasalahan pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid tidak perlu diperbesar lagi. Saat ini proses hukum telah dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Kita sudah mempercayakan sepenuhnya ke Kepolisian. Sekarang ini kan Ansor dan teman-teman NU sudah minta maaf. Bahkan saya sebelumnya sudah mengimbau saling memaafkan antar komponen bangsa jika ada insiden seperti itu. Sampai saya bilang meminta dan memberi maaf, saling memaafkan itu tidak menjatuhkan diri masing-masing. Sekarang, Alhamdulillah berhenti. Suasana publik sudah reda," kata Haedar di kantornya, usai bertemu dengan Ketua Umum PBNU, Rabu (31/10).
Dia meminta, jangan ada yang mengkapitalisasi lagi persoalan ini dan memunculkan gerakan-gerakan lainnya.
-
Apa yang diungkapkan dalam tasyahud akhir Muhammadiyah? Dalam tasyahud akhir, seorang Muslim mengungkapkan kesaksian atas keesaan Allah dan kenabian Muhammad sebagai utusan-Nya. Ungkapan ini mencerminkan pokok-pokok ajaran tauhid (keyakinan kepada keesaan Allah) dan risalah (utusan) dalam Islam.
-
Apa tindakan Harun Kabir? Ia menjadi salah satu pejuang yang mengedepankan kemanusiaan karena turut melindungi bangsa penjajah yang rentan ketika itu. Keberaniannya juga teruji saat membajak kereta berisi ratusan tentara Jepang yang melintas di kawasan Bogor.
-
Apa peran Habib Hasan di Indonesia? Beliau dikenal sebagai ulama dan salah satu tokoh besar Islam di Indonesia.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa peran KH Ahmad Hanafiah dalam perjuangan? Ketika Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, berita ini baru tiba di Lampung pada tanggal 24 Agustus 1945. Saat itu juga mulailah dibentuk ragam organisasi atau badan perjuangan untuk mempertahankan Indonesia. KH Ahmad Hanafiah pun terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Laskar Hizbullah di Sukadana setelah kemerdekaan.
"Jangan ada kapitalisasi persoalan ini, oleh pihak-pihak manapun. Jadi jangan ada gerakan-gerakan yang mengkapitalisasi problem. Karena setiap problem yang terjadi di republik ini, problem kita semua. Jadi jangan ada yang justru menjadikan problem itu besar. Justru problem itu menjadi kecil," jelas Haedar.
Muhammadiyah percaya proses hukum terkait kasus ini berjalan dengan baik. "Baik yang membawa bendera maupun yang melakukan pembakaran, akan diproses secara hukum. Kita tidak perlu mencampuri proses pengadilan dan proses hukum. Kita percayakan. Jadi semuanya sudah selesai. Dari aspek sosial dan hukum. Jangan terus bergulat dipersoalkan ini. Kita harus bangkit," tegas Haedar.
Dia juga menyinggung insiden yang terjadi bukan gesekan antara PP Muhammadiyah dengan PBNU. Tapi, perlu disadari, jika ada gerakan-gerakan yang mencoba mengubah ideologi, maka sudah menjadi tugas bersama untuk menjaga.
"Insiden ini kan sebenarnya bukan antara NU dan Muhammadiyah. Kita sama-sama, bahwa kita bersepakat, bahwa kita di Indonesia ini tidak boleh ada ideologi-ideologi dan gerakan yang bertentangan dengan Pancasila, dengan dasar negara kita, dan juga dengan sistem kenegaraan kita. Nah ini tugas kita bersama," imbuh Haedar.
Muhammadiyah dan PBNU, masih kata dia, organisasi besar yang akan menjaga gerak-gerak yang mencoba memecahkan persatuan Indonesia.
"Kami juga percaya, semua kekuatan di republik ini, semuanya punya komitmen yang besar seperti yang kami nyatakan untuk Indonesia yang maju, damai, membangun, peradaban, tapi bersama dengan itu, juga bangsa yang besar kan juga selalu ada masalah kan. Nah tinggal bagaimana kita dewasa menyelesaikan masalah," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaHaedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir meminta para pihak yang belum bisa menerima hasil proses Pemilu 2024 untuk menempuh langkah prosedural hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaDua lembaga ini disebut Haedar juga mendapatkan amanat dari masyarakat sebagai penyelenggara Pileg, Pilpres dan Pilkada.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaPKS mengirimkan surat resmi ke Duta Besar Swedia di Jakarta sebagai bentuk protes atas aksi pembakaran Kitab Suci Alquran yang belum lama ini terjadi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaDzulfikar Ahmad mengingatkan soal pendewasaan dalam proses beragama dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaPrediksi ini disebut Haedar berdasarkan beberapa hasil kajian.
Baca Selengkapnya