Nelayan Tambaklorok pilih budidaya kerang hijau selama kemarau
Merdeka.com - Memasuki musim kemarau panjang, ratusan nelayan Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, kembali menggiatkan berternak kerang hijau. Selain menekan kerugian, hal itu juga untuk menyikapi minimnya hasil tangkapan ikan selama ini.
Seorang nelayan RT 1/RW XV Kampung Tambakmulyo, Kelurahan Tambaklorok, Iwan (30), mengatakan saat musim kemarau tiba banyak nelayan di kampungnya yang merugi.
"Karena hasil tangkapannya sedikit sekali. Kita yang melaut dari pukul 05.00-14.00 WIB siang hanya dapat beberapa ikan saja. Padahal, setiap melaut kita menghabiskan solar Rp 300 ribu mengingat kebutuhan solar kita mencapai 30-40 liter," kata Iwan, kepada merdeka.com, di rumahnya Semarang Jawa Tengah, Selasa (30/9).
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
-
Bagaimana warga Lebak beternak kerbau? Warga di Kabupaten Lebak sendiri memiliki cara yang unik dalam beternak kerbau. Mereka hanya melepaskannya saja di tanah lapang yang luas. Konsep ini merupakan cara tradisional untuk membudidaya kerbau, karena hewan tersebut bisa leluasa mencari makan.
-
Mengapa kerang begitu disukai? Keunikan rasanya yang khas dan tekstur yang kenyal telah menyulap kerang menjadi primadona di berbagai dapur dunia.
-
Di mana Keleng beternak jangkrik? Peternak bernama Keleng, warga Desa Sei Semayang ini memanfaatkan halaman rumahnya untuk budi daya jangkrik.
-
Mengapa KKP mendorong istri nelayan untuk mengolah ikan? “Pengarusutamaan gender ini sangat penting, terutama jika istri atau keluarga nelayan mengolah ikan, mereka jadi bisa memiliki tambahan sumber ekonomi keluarga,“ jelas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Banyuwangi.
-
Dimana kerang kepah banyak ditemukan? Dikenal juga dengan nama kerang tahu, ini adalah kerang air tawar yang banyak ditemukan di hutan bakau darah tropis dan subtropis.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, minimnya hasil tangkapan itu membuat 100 lebih nelayan setempat mengakali dengan beralih berternak kerang hijau yang berjarak 2 kilometer dari bibir Pantai Tambaklorok. Hal itu dilakukan nelayan sejak dua tahun terakhir.
Berternak kerang hijau, kata Iwan, memang membutuhkan kesabaran karena masa panen dilakukan setiap 4 bulan sekali. Namun keuntungan yang didapatkan bisa menutupi kerugian selama melaut. "Kalau ternak kerang, saya dapat penghasilan dua kali lipatnya dan cukup menutupi kebutuhan hidup setiap hari," imbuhnya.
Saat ini, menurut Iwan, puluhan hektare kerang hijau telah didirikan oleh nelayan di dekat laut lepas dengan kedalaman 3 meter. Hasil panennya dijual ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terdekat.
"Sekilo, kerang hijau dijual Rp 3000. Dan kami sudah mulai giat ternak kerang hijau sejak dua tahun terakhir atau setiap kemarau panjang melanda Semarang," ujar Iwan.
Marjianto, seorang nelayan lainnya juga mengungkapkan, sekali memanen kerang hijau bisa mendapatkan 3-5 ton. "Estimasinya, penghasilan saya dari modal Rp 4 juta bisa dapat Rp 8 juta," kata Marjianto.
Dia mengaku bila dahulu ada ribuan nelayan yang melaut kini mereka memilih lebih menggiatkan berternak tambak kerang hijau.
Supervisor Stasiun Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Guntur Julistyo, menambahkan kini hanya ada 80-100 nelayan menjadi pelanggan tetap di tempatnya bekerja. "Untuk pembelian solar di sini sehari menghabiskan 2-3 ton. Tergantung ramai tidaknya aktivitas melaut mereka. Kalau ramai bisa habis 4-5 ton," terang Guntur. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Totok Imam Santoso mendatangi kampung nelayan. Sosoknya bertemu wanita paruh baya tengah mengupas kerang.
Baca SelengkapnyaKampung ini merupakan salah satu kampung andalan Lamongan sebagai Kota Bahari
Baca SelengkapnyaIkan yang diasap bervariasi, mulai dari ikan air laut hingga ikan air tawar
Baca SelengkapnyaBudidaya itu dikembangkan di dalam sebuah greenhouse bernama Lumbung Mataraman Kedungpoh.
Baca SelengkapnyaSecara berkelompok Ibu-ibu di Banyuwangi bersama warga lingkungan sekitar ternak jangkrik yang hasilnya bisa menambah ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaHarga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaBudidaya ikan hias bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.
Baca SelengkapnyaPria ini tak menyangka jika ikan yang dikenal murah di Indonesia, ternyata menghasilkan cuan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMesin modern tak bisa menandingi kenikmatan ikan asap yang diolah secara tradisional
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca Selengkapnya