Nurdin Halid: Zaman saya PSSI mau dibekukan, saya lawan habis!
Merdeka.com - Kementerian Pemuda dan Olah Raga telah membekukan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Surat pembekuan bernomor 01307 Tahun 2015 ditandatangani oleh langsung Menteri Imam Nahrawi.
Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, menilai pembekuan induk organisasi sepakbola tertinggi di Indonesia itu tidak perlu dilakukan. Nurdin menjelaskan, jika Menpora tidak terima kepengurusan PSSI yang baru seharusnya tidak perlu membekukan PSSI.
"Kalau tidak suka orangnya atau orangnya dinilai tidak mampu, bukan rumahnya dibakar. Tindakan Menpora dalam rangka membenahi profesionalisme PSSI itu benar, tapi tindakan membekukan itu keliru besar," kata Nurdin saat menghadiri sidang gugatan Partai Golkar di PTUN, Jakarta Timur, Senin (20/04).
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Kenapa PSSI melakukan PHK massal? 'Kami sedang menjalani transformasi. Hal ini tidak hanya melibatkan perubahan dari luar, tetapi juga harus diterapkan dalam organisasi itu sendiri,' kata Arya. 'Kami melakukan evaluasi dan kemudian melaksanakan pemutusan hubungan kerja,' tambahnya.
-
Apa yang ingin dilakukan PSSI? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
Menurut Nurdin, tindakan pemerintah yang melakukan intervensi terhadap PSSI akan berimplikasi pada penjatuhan hukuman oleh FIFA terhadap PSSI. Sebab, jika sampai FIFA memberikan sanksi terhadap PSSI, rakyat Indonesia yang terkenal fanatisme dengan sepak bola akan merasa kecewa.
"Ini kerugian besar untuk bangsa, dan hal tersebut akan menambah kelam catatan hitam persepakbolaan di Tanah Air. Karena bangsa ini bangsa bola, masyarakat menengah ke bawah cinta bola. Hanya sepak bola yang bisa menyenangkan semua orang. Ini tidak boleh dibiarkan lama," tegas Nurdin.
Menurutnya, Menpora tidak berhak mengintervensi PSSI dengan cara pembekuan kepengurusan saat ini. "PSSI tak boleh melakukan pembangkangan, tapi pemerintah tidak boleh bekukan juga. Dulu di zaman saya juga pernah mau dibekukan tapi saya lawan habis," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas Indonesia telah menghadapi berbagai masalah akibat tindakan suporter dan komentar netizen dalam beberapa tahun belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, merasa kesal timnya dihukum Komdis PSSI akibat ulah oknum suporter yang masuk ke lapangan.
Baca SelengkapnyaLaporan itu teregister dengan nomor LP/B/385/XI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 27 November 2023.
Baca SelengkapnyaPerjalanan yang tak mudah harus dilalui klub kebanggaan kota Riau ini.
Baca SelengkapnyaPelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto khawatir dengan tidak lolosnya PPP ke Senayan, karena tidak memenuhi parlementary threshold 4 persen.
Baca SelengkapnyaPSIS berencana melakukan banding karena hukumannya dinilai terlalu berat
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, nasionalisme adalah harga mati dan seharusnya menjadi bagian integral dari tim sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaMantan Dubes Polandia mengatakan jika keputusan PSSI untuk mengambil pemain keturunan Belanda itu dinilai merendahkan martabat bangsa.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PSSI, Erick Thohir mengecam keras peristiwa yang memalukan sepak bola Indonesia
Baca Selengkapnya