Pasutri pelaku mutilasi 6 bocah di Bengkalis diduga psikopat
Merdeka.com - Seorang psikopat diduga menjadi otak pelaku dalam kasus sodomi dan mutilasi enam bocah di Kabupaten Siak dan Bengkalis, demikian Kepala Polisi Daerah Riau Brigjen Condro Kirono.
"Namun itu masih dalam proses pemeriksaan oleh psikolog Polda Riau," kata Condro kepada pers di Pekanbaru, Jumat (8/8).
Ia menjelaskan seorang pelaku diduga psikopat atau mengalami gejala kelainan kepribadian seksual itu berinisial MD yang awalnya melakukan pembunuhan atau mutilasi bersama dengan istrinya berinisial D. Condro mengatakan kasus pembunuhan itu telah dilakukan kedua pelaku sejak 2013.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Suami istri itu melakukan pembunuhan saat masih bersama dan setelah pisah (bercerai), pelaku MD melakukan perbuatan yang sama dengan dua rekan laki-lakinya," katanya.
Seperti diberitakan Antara, Brigjen Condro mengatakan, dari enam jasad korban mutilasi itu satu di antaranya merupakan orang dewasa berjenis kelamin wanita. Sementara lima lainnya, kata dia, adalah kalangan bocah di mana saat ditemukan sudah dalam kondisi tulang belulang.
Ia menjelaskan enam korban pembunuhan itu ditemukan di tiga lokasi, satu lokasi di Kabupaten Siak dan dua lokasi temuan di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Condro juga mengungkapkan ada lima korban yang sudah ditemukan, sementara satu lagi masih dalam pencarian.
"Satu korban yang belum ditemukan itu diduga kuat juga sudah tinggal tengkorak karena pembunuhannya dilakukan pada 2013 di Mandau, Bengkalis," katanya.
Condro mengindikasi ada kelainan seksual para pelaku dan pihaknya masih akan menyelidikinya dengan mendatangkan psikolog.
"Nantinya, psikolog Polda Riau juga akan bekerjasama dengan psikiater Universitas Riau dan asosiasi psikologis yang ada di Riau," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku membuang dua potongan telapak kaki korban dan pergelangan tangan sebelah kiri di Jembatan Kelor.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif tersangka Panca Darmansyah yang tega menghabisi anak kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa ibu korban untuk menggali motif pelaku.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara berdasarkan potongan tubuh yang ditemukan, korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun Aqilatunnisa Prisca Herlan di Banten.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Selatan membeberkan kronologi Panca Darmansyah (40) membunuh empat anaknya dengan sadis di Jagakarsa
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, keempat korban merupakan anak dari P dan D.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaMengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar cara sadis para pelaku membunuh bocah perempuan Aqilatunnisa Prisca Herlan (5) di Cilegon, Banten.
Baca SelengkapnyaKasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menambahkan saat ini keenam jenazah telah dievakuasi ke RSUD Dekai Yahukimo.
Baca Selengkapnya