Pelajar SMK di Jember Tendang Leher Teman hingga Tewas Dipicu Masalah Asmara
Merdeka.com - Kasus tendangan maut dari seorang pelajar SMK kepada temannya ternyata dipicu masalah asmara. Korban dan pelaku sama-sama siswa kelas X di SMKN 2 Jember.
Dugaan motif cemburu dan budak cinta (bucin) dalam peristiwa naas itu, terungkap dalam pemeriksaan sementara yang dilakukan Satreskrim Polres Jember. Tragedi berdarah yang terjadi di lingkungan sekolah itu berlangsung pada Selasa (23/08) sekitar pukul 12.00 WIB, saat istirahat jam pelajaran sekolah.
"Pengakuan sementara dari terduga pelaku, dia merasa emosi karena merasa pacarnya diganggu oleh korban," papar Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadian Widya Wiratama, Rabu (24/8).
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
Saat itu, pelaku dan korban terlibat cekcok. Pertengkaran mulut itu juga disaksikan pelajar di sekolah menengah yang dulunya bernama STM Negeri Jember itu. Emosi pelaku tidak terbendung hingga menyebabkan kaki pelaku menendang korban. Tendangan maut itu diduga mengenai leher korban, terlihat dari bekas luka.
Setelah terkapar, korban sempat dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebelum kemudian dilarikan ke RSD dr Soebandi. Namun nyawa korban tidak terselamatkan. Mengetahui teman satu sekolahnya tewas karena tendangannya, pelaku sempat menghilang dari lingkungan sekolah. Namun kemudian berhasil diamankan polisi.
Atas pengakuan pelaku, polisi tidak mempercayainya. Pasca-kejadian, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Masih kita dalami motifnya. Penyelidikan intensif oleh penyidik masih berlangsung. Kita masih mengumpulkan bahan keterangan dan bukti-bukti. Nanti kita akan sampaikan perkembangannya," ujar Dika.
Polisi juga akan meminta keterangan pihak rumah sakit tentang kondisi jenazah korban melalui pemeriksaan luar jasad. Hal ini sambil menunggu persetujuan keluarga untuk melakukan otopsi terhadap jenazah korban.
"Pemeriksaan luar dulu. Kita belum bisa autopsi jika tanpa izin dari keluarga korban," ucap Dika.
Kasus ini ditangani secara khusus oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Sebab korban dan pelaku sama-sama masih di bawah umur.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Direktur RSD dr Soebandi, Hendro Soelistijono membenarkan telah melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah korban. Sebab saat korban tiba di rumah sakit, kondisinya sudah tidak bernyawa.
Namun pihak rumah sakit tidak bisa menyampaikan detail penyebab kematian korban, kecuali kepada keluarga dan polisi.
"Saat sampai di sini, tidak sempat perawatan medis, karena sudah meninggal ketika tiba di rumah sakit. Saat ini, jenazah korban masih ada di kamar mayat. Kalau autopsi yang berhak meminta keluarga atau penyidik," papar Hendro.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa Jambi Dikeroyok Oleh Anak Club Mobil Belum Sadar, Polresta Jambi Ringkus Dua Orang Pelaku
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaPelaku ND sebelumnya ditangkap polisi usai mengeroyok pelajar berinisial FY (20) hingga tewas di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca Selengkapnya