Pemeriksaan Sampel Autopsi Dua Korban Kanjuruhan Butuh Waktu Delapan Minggu
Merdeka.com - Tim dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) wilayah Jawa Timur telah menyelesaikan ekshumasi dan autopsi korban Tragedi Kanjuruhan. Tim membutuhkan waktu maksimal sekitar delapan minggu atau dua bulan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium.
"Paling lama delapan minggu, tapi juga bisa lebih cepat. Kita range-nya paling jauh itu ya, tergantung pemeriksaannya nanti bagaimana," kata Ketua Tim Autopsi sekaligus Ketua PDFI wilayah Jawa Timur, dr. Nabil Bahasuan di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11).
Tim telah melakukan pembongkaran makam dua jenazah supporter Arema FC, NDR (16) dan NDA (13). Dua kakak beradik tersebut merupakan anak dari Devi Athok Yulfitri (43).
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan peti mati tersebut digali? Arkeolog menggali peti mati tersebut pada awal 2023 dan menemukan gambar yang mirip Marge Simpson di bagian dalam tutupnya, dikelilingi oleh selusin pendeta yang melambangkan 12 jam dalam sehari.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
"Kami sudah melaksanakan serangkaian pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang. Saat ini minta doa masyarakat untuk bisa memberikan laporan hasil autopsi," ujarnya.
Proses ekshumasi berlangsung sejak pukul 08.30 WIB dan selesai sekitar pukul 17.00 WIB. Waktu paling banyak digunakan untuk penggalian makam tersebut.
"Memang tadi agak lama terkendala penggalian pemakaman. Intinya (kondisi jenazah) proses pembusukan ya, karena sudah lebih dari satu bulan. Ya (ambil sampel) di pemeriksaan penunjang itu ya," ungkapnya.
Selanjutnya dari sampel yang diambil akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti sesuai dengan kebutuhan penyelidikan. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium independen.
Tim independen melakukan autopsi dengan beranggotakan dua penasehat enam operator. Tim terdiri dari tiga elemen institusi pendidikan kedokteran dan empat dari fasilitas kesehatan.
Anggota Tim Kedokteran berasal dari Fakultas Kedokteran Hang Tuah Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sementara unsur Fasilitas Kesehatan (Faskes) dari RSUD Kabupaten Kanjuruhan, RSUD dr Soetomo, RSUD Sarifah Bangkalan dan RS Pendidikan Unair.
Selama proses autopsi berlangsung mendapat penjagaan secara ketat dari kepolisian. Sementara itu turut hadir dalam proses ekshumasi para pihak berkepentingan seperti keluarga korban, LPSK, Kompolnas, Komnas HAM, Aremania dan lain-lain.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaTim forensik terlihat mengecek dari atas jembatan, melihat celah jembatan kemudian turun ke bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar memastikan sampai saat ini proses pengusutan kasus kematian Afif Maulana masih terus berjalan.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaKompolnas telah menerima paparan penanganan kasus, melihat tempat kejadian perkara (TKP) di ruang tahanan dan mewawancarai beberapa tahanan yang menjadi saksi.
Baca Selengkapnya