Pemerintah cari aktor intelektual kerusuhan Tolikara
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pemerintah bersama jajaran Kepolisian menyelidiki penyebab kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua yang terjadi pada Jumat lalu. Penyelidikan itu akan dilakukan untuk mencari tahu apakah aparat keamanan sudah sesuai dalam menjalankan tugasnya.
"Berdasarkan hasil rapat di sini (Kemenkopolhukam-red) Sabtu lalu (18/7), Polri akan melakukan penyelidikan terhadap tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan, apakah sudah sesuai dengan prosedur," kata Tedjo seperti dilansir dari antara, Senin (20/7).
Menurut Tedjo, insiden yang mengakibatkan satu orang meninggal serta 54 kios dan satu Mushala terbakar itu tidak mungkin terjadi tanpa ada pemicu. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Kemenkopolhukam tersebut, Tedjo menjelaskan didapat tujuh poin kesimpulan, antara lain upaya penegakan terhadap pelaku dan aktor intelektual di Karubaga serta penyelidikan prosedur oleh aparat keamanan pada saat kejadian.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Dimana pondok dibakar? 'Kita melakukan upaya penertiban dengan membongkar dan membakar sejumlah pondok yang didirikan perambah TNTN,' ujar Heru, Rabu (30/8). 'Balai TNTN akan terus melakukan upaya maksimal untuk menghentikan segala aktivitas yang merusak kawasan taman Nasional Tesso Nilo. Ini merupakan aset daerah, nasional dan internasional.'
-
Kenapa Gerakan Pemulihan Sepuluh Perintah Tuhan dibakar? Pada tanggal 17 Maret 2000, ratusan pengikut sektetersebut mengalami akhir yang tragis di Distrik Kanungu, Uganda barat daya. Sekitar 500 anggota Gerakan Pemulihan Sepuluh Perintah Tuhan, yang dipimpin oleh Joseph Kibwetere, terjebak di dalam gereja yang pintu dan jendelanya dipaku dari luar, sebelum gereja tersebut dibakar.
-
Kenapa pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
"Polri juga akan melakukan penyelidikan terhadap tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan di sana, apakah sesuai prosedur atau tidak," ujarnya.
Pascakerusuhan tersebut, Tedjo menjelaskan situasi di Tolikara sudah mulai kondusif. Sementara aparat keamanan tetap berjaga mengantisipasi supaya tidak ada insiden susulan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan 16 orang sebagai tersangka kasus korupsi tata niaga komoditas timah
Baca SelengkapnyaDesmont mengaku tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Alasannya, puluhan orang masih menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaSempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaKubu Tom Lembong mengatakan seharusnya ahli yang hadir dalam persidangan mampu memberikan keterangan sebagai akademisi yang ahli.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terhadap lima mantan Mendag lainnya akan dilakukan jika terdapat cukup bukti.
Baca Selengkapnya