Pemilik WO di Depok tipu calon pengantin hingga puluhan juta
Merdeka.com - Hati-hati jika menggunakan jasa wedding organizer (WO). Jangan sampai pernikahan anda gagal gara-gara ulah tak bertanggung jawab pihak WO.
Seperti yang dialami sejumlah calon pengantin di Depok. Mereka ditipu jasa WO Khalisa Enterprise dengan nilai kerugian sampai puluhan juta.
Modus yang dipakai, pemilik nekat memberikan harga murah untuk menggaet konsumen.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang merasa ditipu? 'Bud, gue bener-bener apes banget hari ini.' Budi: (penasaran) 'Kenapa, Ndi? Ceritain dong, biar gue bisa bantu.' Andi: 'Lo tahu kan, gue lagi cari hape baru? Nah, gue nemu yang murah banget di situs belanja online.'
I, salah satu korban mengaku telah tertipu Rp 77 juta. Dia menggunakan jasa ini karena tertarik harga murah. Namun mendekati hari H, pemilik WO tidak ada kabar. Dia sudah menghubungi ponselnya tapi tidak aktif.
"Saya ambil paket yang Rp 77 juta plus paket honeymoon ke Lombok," katanya, Senin (18/9).
Mulanya dia tidak curiga dengan pelaku. Tapi ketika berkali-kali dihubungi tak ada kabar, dia pun merasa ditipu. Sampai akhirnya dia lapor ke polisi.
"Saya dapat kabar dari pengelola gedung, catering dan rias kalau mereka belum dibayar oleh WO," akunya.
Polisi segera menindaklanjuti laporan itu. Ternyata ada puluhan pasang calon pengantin di Kota Depok yang tertipu oleh Galih selaku bos Khalisa Enterprise. Pada Sabtu malam, Galih pun dicokok di Sukmajaya Depok.
Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Putu Kholis, mengatakan, pelaku awalnya mendapat beberapa pelanggan. "Harga yang murah membuat banyak pelanggan yang tergiur untuk menggunakan jasanya," katanya.
Pelaku memberikan paket pernikahan yang sangat lengkap. Dari mulai biaya gedung, katering hingga paket bulan madu. "Harga yang ditawarkan cukup murah. Contohnya korban yang melapor dijanjikan paket hingga bulan madu dengan biaya Rp 77 juta," terangnya.
Dia mengungkapkan pelaku melakukan bisnisnya dengan skema ponzi atau gali lobang tutup lobang. Ia merinci pembayaran korban yang satu untuk menutupi utang lainnya.
"Dengan harga yang tersangka tawarkan ini sebetulnya dia rugi besar. Tetapi dia ambil resiko itu untuk menarik konsumennya," ungkapnya.Pihak kepolisian terus menyidiki kasus tersebut karena kemungkinan besar pelaku penipuan ini tidak sendirian. Pihaknya tengah berencana memeriksa saksi dari pihak gedung dan pihak lainnya.
"Kalau tersangka lainnya tengah kami selidiki. Pelaku kami kenai Pasal 372 dan 378 tentang penipuan, dengan ancaman hukuman lima tahun," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. Korban terdiri dari pengantin dan sejumlah vendor.
Baca SelengkapnyaPara korban merasa ditipu oleh pemilik WO berinisial A
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 calon pengantin di Palembang menjadi korban penipuan pengusaha wedding organizer (WO).
Baca SelengkapnyaSejumlah para calon pengantin melaporkan perusahaan wedding organizer (WO) di Depok, Jawa Barat lantaran diduga membawa kabur uang untuk pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaSMN ditangkap di wilayah Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor usai polisi menerima laporan dari korban berinisial RS.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial Polresta Pati mengungkap kasus seserahan pernikahan berupa mobil Fortuner dan motor yang disebut merupakan barang curian di Pati.
Baca SelengkapnyaDestiana salah satu korban penipuan mengaku dimintai uang Rp5 juta dan dijanjikan kerja di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku bekerja sebagai agen di Badan Intelejen Indonesia (BIN).
Baca SelengkapnyaAde Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca Selengkapnya