Pemprov Jatim Santuni Keluarga 19 Petugas Pemilu Meninggal
Merdeka.com - Dari catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga hari ini, ada 19 petugas Pemilu 2019 di Jawa Timur, baik dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun PPK (tingkat kecamatan) yang meninggal dunia. Sesuai instruksi Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pemprov akan memberi santunan Rp 5 juta kepada masing-masing keluarga dari petugas KPPS dan PPK yang meninggal tersebut.
"Rencananya (santunan Rp 5 juta) disiapkan untuk uang duka, pemberiannya masih melihat waktu yang pas," kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Jawa Timur, Aries Agung Paewai, Rabu (24/4).
Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Jawa Timur, Choirul Anam menyebut, panjangnya rangkaian Pemilu tahun ini, membuat banyak petugas di lapangan drop. Mereka kelelahan sehingga penyakit lamanya kambuh.
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Mengapa masa kerja PPK Pilkada 2024 relatif panjang? Masa kerja PPK Pilkada 2024 yang relatif panjang ini, mencakup berbagai tahapan penting dalam pelaksanaan Pilkada.
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Kenapa Ketua KPU diberhentikan? Dalam sidang digelar oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI pada hari ini, Rabu (3/7), Hasyim Asy'ari dijatuhi sanksi pemberhentian tetap sebagai Ketua KPU RI.'Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan,' kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di kantor DKPP RI, Jakarta Pusat.
"Dan juga ada yang meninggal akibat kecelakaan," ujarnya.
Selain meninggal dunia, lanjut Anam, juga ada sekitar 47 petugas Pemilu yang jatuh sakit karena kelelahan pasca-pemungutan suara di TPS, serta saat proses rekapitulasi di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Saat ini ada yang masih menjalani rawat inap di rumah sakit, Puskesmas, maupun rawat jalan," jelasnya.
Karena proses rekapitulasi belum selesai, baik di tingkat PPK maupun KPU kabupaten/kota, Anam mengaku sudah mengintruksikan kepada KPU di 38 kabupaten/kota agar berkoordinasi dengan dinas kesehatan maupun tim medis dari kepolisian untuk membantu mengecek kesehatan para petugas yang tengah melaksanakan rekapitulasi.
"Kami berharap jumlah (petugas yang meninggal) ini tidak bertambah lagi, sebab kegiatan tahapan pemilihan umum masih banyak, seperti rekap di tingkat PPK dan KPU kabupaten/kota," ungkapnya.
Terkait petugas yang meninggal, Anam mengaku pihaknya akan menggalang dana santunan untuk keluarga yang ditinggalkan. "KPU pusat masih berupaya supaya mereka mendapatkan santunan," tutup Anam. (ma)
Berikut data petugas KPPS dan PPK di Jatim yang meninggal dunia:
1. Iqbal (tenaga pendukung KPU Jombang)
2. Joko Priyo Saputro (ketua PPS Kendalrejo, Blitar)
3. Ismani (Linmas Kota Mojokerto)
4. Agus (anggota KPPS Tlogomas, Malang)
5. Asnawi (anggota PPS Desa Longos, Sumenep)
6. Syaiful (ketua KPPS Desa Tamidung, Sumenep)
7. Suliman (ketua KPPS Kerta Barat, Sumenep)
8. Solihin (petugas ketertiban Desa Pulo, Lumajang)
9. Sukri (petugas ketertiban Desa Kaliuling, Lumajang)
10. Muh. Slamet (sekretariat PPS Wonoayu, Lumajang)
11. Ajis (anggota KPPS Menyono Kuripan, Kabupaten Probolinggo)
12. Badrul Munir (anggota KPPS 19 Kedung Baruk, Surabaya)
13. Soki (petugas keamanan TPS 12 Desa Mojokerep Kabupaten Kediri)
14. Sugeng (Linmas TPS 10 Desa Kenongo Tulangan, Sidoarjo)
15. Arif (anggota KPPS 18 Kelurahan Kedung Asem, Kota probolinggo)
16. Subagyo (anggota Linmas TPS 24 Ngijo, Kabupaten Malang)
17. Edi Supandi (anggota KPPS TPS 24 Gedungombo, Tuban)
18. Isran anggota KPPS Desa Sumberejo Kecamatan Maospati, Magetan
19. Tohiron, Linmas TPS 21 Kelurahan Karanganyar, Kota Pasuruan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca SelengkapnyaRatusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah itu meruapakan angka kematian terhitung hingga 8 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca Selengkapnyastres ditandai gejala mual, pusing, hilang nafsu makan hingga sulit tidur.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaPenyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca Selengkapnya