Penjelasan Grab soal pembekuan akun & sopir curang pakai Fake GPS
Merdeka.com - PT Grab Indonesia memberikan tanggapan atas aksi demo ratusan driver Grabcar yang merasa dirugikan akibat pembekuan akun secara sepihak dari pihak manajemen. Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menghormati hak driver menyatakan pendapat dan melakukan aksi unjuk rasa.
Ridzki membeberkan alasan manajemen Grab membekukan ratusan akun driver. Faktor utamanya, ditemukan indikasi kecurangan dalam pengoperasian aplikasi grab untuk mendapatkan penumpang. Dia mencontohkan penggunaan aplikasi Fake GPS.
"Beberapa di antara perbuatan curang yang mereka lakukan adalah pembuatan order fiktif, penggunaan aplikasi fake GPS untuk mencurangi system dan menggunakan aplikasi tambahan untuk tidak mengambil pemesanan tanpa mengurangi performa penerimaan order dari mitra tersebut," jelas Ridzki kepada awal media di kantornya, Jakarta Utara, Selasa (4/7).
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
-
Bagaimana driver online menghina penumpang? 'Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu,' ujarnya.
Ridzki mempersilakan para driver yang merasa tak sejalan dengan aturan manajemen, tidak bergabung kembali. Sebab, sejak awal Grab tidak pernah memaksakan mereka untuk bergabung.
"Jika ada hal-hal dalam peraturan serta kode etik Grab yang membuat mereka berkeberatan untuk mematuhinya maka kami mempersilakan mereka untuk memilih platform ride-hailing lainnya yang mungkin saja memiliki aturan yang lebih ringan," ungkapnya.
Ridzki memastikan akan tetap menindak tegas para driver yang diduga melakukan pelanggaran. Pihaknya juga tidak segan memutus hubungan kemitraan dengan para driver.
"Kami tidak akan segan untuk menindak tegas pengemudi yang melakukan pelanggaran, termasuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara, pemberian denda maupun pemutusan kemitraan (terutama pelanggaran terkait penipuan)," tegasnya.
Ridzki menyebut, ada sekitar 300 driver yang akunnya terpaksa dibekukan karena terindikasi melakukan pelanggaran dan perbuatan curang. pihaknya telah berkomunikasi dengan para pendemo untuk melakukan mediasi di Kemenhub pada 10 Juli 20-17. "Hanya sedikit sekali yang diberhentikan," singkatnya.
Ridzki meyakini, aksi unjuk rasa yang belakangan dilakukan pada driver tidak mempengaruhi citra perusahaan. Perusahaan akan tetap melayani para pelanggan Grab seperti biasa. "Hal ini tidak akan mempengaruhi pelayanan terhadap pelanggan dan mitra pengemudi lainnya," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengaku memesan Grab Car saat hendak pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil meringkus pelaku di area Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) saat bersembunyi di rumah pamannya.
Baca SelengkapnyaPraktik tersebut dengan cara orang yang mengajukan SIM sengaja diluluskan meski tidak lulus.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaArif berharap penipuan berkedok lowongan pekerjaan ini bisa diberantas sampai ke akar-akarnya. Karena kasus ini meresahkan masyarakat, terutama pencari kerja.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk tak terima dihentikan oleh petugas Dinas Perhubungan yang diduga tak berizin.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca Selengkapnya