Peredaran uang palsu di Jawa Tengah didominasi pecahan Rp 100.000
Merdeka.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan dan Idul Fitri 2018. Masyarakat diminta jeli agar tidak menjadi korban uang palsu.
"Ini kan perputaran uang banyak, bisa saja ada uang palsu. Ini harus diantisipasi dengan dilihat, diraba, diterawang," jelasnya, Jumat (25/5).
Menurutnya, jika menemukan uang palsu masyarakat bisa langsung melapor ke polisi untuk ditindaklanjuti. Condro mengatakan, selama Ramadan tahun ini belum ada laporan terkait temuan atau pengedar uang palsu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
"Belum ada, karena itu harus waspada. Kita juga sudah menyebar anggota di keramaian, seperti pasar, terminal untuk memantau," tegasnya.
Terpisah, Hamid Ponco Wibowo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, mengatakan sampai April 2018, uang palsu yang ditemukan sebanyak 10.086 lembar. "Mayoritas uang palsu ditemukan di Kantor Perwakilan Provinsi Jateng yakni 37 persen mengingat kota Semarang sebagai pusat perekonomian Jawa Tengah," paparnya.
Sementara pangsa uang palsu di kota lain adalah Solo (21 persen), Purwokerto (19 persen) dan Tegal (22 persen). Secara nominal uang palsu yang banyak ditemukan dalam pecahan Rp 100.000 sebanyak 66,08 persen diikuti pecahan Rp 50.000 sebanyak 31,01 persen sedangkan uang palsu pecahan lain memiliki pangsa masing-masing kurang dari 2 persen.
Sebagian besar uang palsu yang ditemukan berasal dari permintaan klarifikasi perbankan sebesar 92,4 persen. Menyusul permintaan dari kepolisian sebesar 2,8 persen dan permintaan masyarakat serta temuan dari setoran bank masing-masing sebesar 2,5 persen.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca Selengkapnya