Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Persoalan sampah persulit pengendalian rabies di Bali

Persoalan sampah persulit pengendalian rabies di Bali Berburu anjing liar. ©Reuters/Bogdan Cristel

Merdeka.com - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bali Putu Sumantra berpandangan persoalan sampah yang belum terkelola dengan baik menjadi salah satu kendala dalam pengendalian virus rabies di Pulau Dewata.

"Sampah-sampah yang berserakan, menjadi sumber makanan bagi anjing-anjing liar sehingga mereka bisa bertahan hidup," katanya, di Denpasar, seperti yang diberitakan Antara, Kamis (24/7).

Menurut dia, anjing-anjing liar itu selama ini sering terlewatkan dalam proses vaksinasi massal karena petugas cukup kesulitan untuk menangkapnya. Anjing liar biasanya akan bersembunyi setelah mendapatkan makanan dari sampah yang berserakan.

"Oleh karena itu, kami mengharapkan pemerintah kabupaten/kota untuk menangani sampah, karena jika sampah sudah terselesaikan, sangat mendukung penanganan rabies di daerah kita," ujarnya.

Sumantra mengatakan, populasi anjing di Bali juga menunjukkan tren peningkatan karena masyarakat kurang memperhatikan tata cara pemeliharaan anjing yang benar.

"Yang benar itu, jangan dibiarkan berkeliaran dan jangan dibuang sembarangan khususnya yang betina. Anjing-anjing yang dibuang sembarangan kemudian besar dan beranak, itulah yang menyebabkan populasinya meningkat terus," katanya.

Di sisi lain, pada vaksinasi massal rabies tahap kelima ini, pihaknya sudah memvaksinasi 275.796 anjing yang tersebar pada 3.429 banjar (dusun) di sembilan kabupaten/kota.

"Itu baru data hingga 22 Juli dan kami masih ada waktu beberapa hari lagi hingga 31 Juli ini untuk menuntaskan target vaksinasi sebanyak 325 ribu anjing," katanya.

Ia mengatakan, kalau ternyata hingga 31 Juli tidak mencapai target, maka akan dilakukan upaya penyisiran hingga Desember, termasuk menyisir anjing-anjing yang baru.

"Vaksinasi itu sistemnya selesai satu desa baru pindah ke desa lain. Sedangkan kalau penyisiran tidak selesai, petugas bisa memvaksinasi kemana saja," kata Sumantra. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aksi Nyata Bhayangkari Polri Wujudkan Bali Zero Rabies
Aksi Nyata Bhayangkari Polri Wujudkan Bali Zero Rabies

Aksi Bhayangkari tersebut diwujudkan dengan pemberian vaksin gratis dan edukasi kepada warga.

Baca Selengkapnya
Ternyata Dulu Pelihara Anjing Wajib Bayar Pajak, Tujuannya Mulia Sekali
Ternyata Dulu Pelihara Anjing Wajib Bayar Pajak, Tujuannya Mulia Sekali

Aturan pajak untuk anjing pernah diterapkan di Indonesia, saat masa kolonialisme Belanda.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kotornya Kawasan Ini, Banyak Sampah Plastik Hambat Aliran Kali Jatibaru
FOTO: Kotornya Kawasan Ini, Banyak Sampah Plastik Hambat Aliran Kali Jatibaru

Sampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.

Baca Selengkapnya
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran

Baca Selengkapnya
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan

Bila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.

Baca Selengkapnya
40 Persen Kucing dan Anjing di Indonesia Sudah Vaksinasi Rabies
40 Persen Kucing dan Anjing di Indonesia Sudah Vaksinasi Rabies

Jumlah hewan kesayangan yang melimpah di Indonesia menimbulkan beragam permasalahan bagi para pemilik anabul dan hewan peliharaan.

Baca Selengkapnya
Potret Bali Kini di Mata Para Turis: Macet, Sampah dan Pembangunan Semrawut
Potret Bali Kini di Mata Para Turis: Macet, Sampah dan Pembangunan Semrawut

Keindahan alam dan budaya yang begitu kental membuat turis mancanegara betah berlama-lama liburan di Bali.

Baca Selengkapnya
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali

Pada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing

Baca Selengkapnya
Bahaya Memeliharan Hewan Langka dan Dilindungi, Munculkan Penyakit Hingga Risiko Luka
Bahaya Memeliharan Hewan Langka dan Dilindungi, Munculkan Penyakit Hingga Risiko Luka

Memelihara hewan liar dan eksotis menghadirkan ancaman bagi diri kita dan hewan yang dipelihara.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Aksi Heroik Para Pemuda Bangkalan Bersihkan Sampah, Angkut Segunung Popok Bayi
Aksi Heroik Para Pemuda Bangkalan Bersihkan Sampah, Angkut Segunung Popok Bayi

Sejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.

Baca Selengkapnya
Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai
Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai

Membuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya