Petani kakao di Mamuju beralih tanam jagung
Merdeka.com - Hasil komoditi kakao di Desa Sidal, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kurang memuaskan. Para petani akhirnya ramai-ramai mengembangkan komoditi jagung.
"Sejak tanaman kakao tidak menghasilkan, kami langsung mengembangkan komoditi jagung untuk menyambung ekonomi keluarga. Apalagi, pemerintah daerah telah ikut memberikan bantuan bibit jagung," kata anggota Kelompok Tani Sidal, Kecamatan Sampaga, Bahri, seperti dikutip dari antaranews, Jum'at (23/5).
Menurut Bahri, keputusan petani sudah tepat. Karena komoditi kakao yang sebelumnya diharapkan bisa menunjang ekonomi ternyata tidak bisa diharapkan lagi.
-
Bagaimana Kementan membantu produksi jagung di Gorontalo? Sebagai informasi, Kementan melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.
-
Apa manfaat utama menanam kakao? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Dengan teknik budidaya yang tepat dan pemahaman mendalam tentang kondisi lingkungan yang optimal, petani dapat menghasilkan biji kakao berkualitas tinggi yang siap diekspor ke berbagai negara.
-
Bagaimana pohon kakao berkembang? Penelitian ini mengonfirmasi bahwa genus Theobroma memiliki cukup waktu untuk melakukan diversifikasi genetik, dengan setiap populasi liar beradaptasi dengan habitat lokalnya.
-
Kapan jagung mulai dibudidayakan? Ini bermula sejak jagung mulai dibudidayakan 9.000 tahun lalu.
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
Bahri mengatakan, awalnya kelompok tani hanya mencoba menanam bibit jagung sebanyak 5 kilogram. Namun tidak disangka hasilnya saat musim panen bisa mencapai 2 ton.
"Sebenarnya kami dulu hanya melakukan penanaman percobaan saja, namun setelah melihat hasilnya, Alhamdulillah melebihi dua ton," ujarnya.
Yang menjadi persoalan, lanjut dia, karena harga jagung pipilan kering mengalami penurunan sehingga berdampak pada pendapatan petani.
"Pada awal Januari 2014 yang lalu, harga jagung pipilan kering hanya sekitar Rp3.000 per kilogram," ungkapnya.
Bahkan sekarang ini, harganya terus anjlok hingga Rp2.000 hingga Rp2.500 per kilogram. Meski harganya relatif murah, Bahri tetap bersyukur karena telah mampu menyambung ekonomi keluarga.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dikenal sebagai daerah penghasil padi, kini Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi jadi lumbung jagung Jawa Timur dengan 18,9 persen produksi jagung atau sebanyak 250 ribu ton jagung per tahun dipasok dari Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaPara petani menghasilkan panen yang lebih baik di musim ini. Pasarnya juga terbuka luas.
Baca SelengkapnyaPara anggota Kostrad TNI AD turut sibuk membantu para petani melakukan panen jagung hibrida di kawasan Ciletuh, Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKomandan Kodim (Dandim) 0827/Sumenep Letkol Donny Pramudya Mahardi menginisiasi program Babinsa Petani untuk para anggotanya.
Baca SelengkapnyaKeputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaPetani muda yang tergabung dalam kelompok tani muda Fakatoto telah meraup jutaan rupiah dari budidaya cabai.
Baca SelengkapnyaKementan berikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo.
Baca SelengkapnyaTumbuhan merambat yang hidup di hutan tropis ini telah dibudidaya oleh masyarakat Orang Rimba sebagai salah satu sumber pendapatan mereka.
Baca Selengkapnya