PKL Malioboro Berjuang agar Relokasi Ditunda
Merdeka.com - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di sepanjang pedestrian Malioboro mendatangi kantor DPRD Kota Yogyakarta, Senin (17/1). Para PKL ini menyuarakan penundaan terhadap rencana relokasi yang rencananya akan dilakukan Februari mendatang.
Menurut rencana, kurang lebih 2.000 PKL ini akan direlokasi pada kedua lokasi. Lokasi pertama di eks Bioskop Indra, dan lokasi kedua ada di samping utara Gedung DPRD DIY atau eks Dinas Pariwisata DIY.
Ketua Asosiasi PKL Yogyakarta (APKLY) Wawan Suhendra mengatakan, pihaknya sengaja datang ke DPRD Kota Yogyakarta untuk menyampaikan aspirasi para PKL di Malioboro yang meminta penundaan terhadap rencana relokasi itu.
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang diprotes pedagang Teras Malioboro II? Mereka melakukannya sebagai aksi protes karena merasa tidak dilibatkan terkait rencana relokasi mereka ke tempat baru di Ketandan dan Beskalan.
-
Dimana lokasi relokasi pedagang Teras Malioboro II? Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal merelokasi sebanyak 1.041 pedagang Teras Malioboro II pada tahun 2025. Tempat yang disediakan untuk relokasi tersebut adalah eks Toko Makmur Jaya di Ketandan dan di samping parkir Beskalan.
-
Kapan relokasi pedagang Teras Malioboro II? Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal merelokasi sebanyak 1.041 pedagang Teras Malioboro II pada tahun 2025.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Dimana Plaza Malioboro berada? Plaza Malioboro Mengutip situs resmi Plaza Malioboro, pusat perbelanjaan ini terdiri dari tenant brand nasional dan internasional.
Wawan menerangkan bahwa ada pengumuman dari pemerintah bahwa relokasi akan dilakukan pada 1-7 Februari. Menurut Wawan, relokasi ini seharusnya ditunda karena saat ini pihaknya masih terdampak efek ekonomi karena pandemi Covid-19.
"Kami hanya minta penundaan. Alasannya, ini masih masa pandemi, Presiden Jokowi juga bilang kan sekarang baru recovery, untuk pemulihan ekonomi," tegas Wawan.
Sementara itu Ketua Paguyuban Angkringan Padma Malioboro, Yati Dimanto menuturkan bahwa para PKL di Malioboro sebenarnya tak menolak rencana penataan atau relokasi. Hanya saja, sambung Yati, penataan ini jangan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Kami tidak menolak penataan. Kami hanya minta ditunda setahun atau tiga tahun mendatang. Kalau dalam waktu dekat ini perekonomian para PKL belum kembali pulih. Selama pandemi kami tidak bisa berjualan maksimal," urai Yati.
Yati menilai ada sejumlah permasalahan dari relokasi tersebut. Di antaranya adalah Pemerintah lebih dulu membangun tempat baru kemudian melakukan pendataan kepada PKL.
"Kami menyimpulkan besaran lapak tidak memadai. Jadi, karakter kami berdagang tidak diakomodir. Misal lesehan, tempat tidak menyediakan pengunjung untuk menikmati makanan, sembari duduk lesehan," tutur Yati.
Yati menceritakan bahwa pemerintah baru melakukan sosialisasi pada minggu kedua November 2021. Jika rencana relokasi dilaksanakan pads Februari 2022 maka waktunya dinilai Yati sangat mepet.
"Ini waktu yang sangat pendek untuk sebuah relokasi yang menentukan nasib 2.000 lebih PKL di Malioboro, beserta puluhan ribu jiwa keluarga kami," tegas Yati.
DPRD Kota Yogyakarta Bentuk Pansus
Menanggapi aksi demonstrasi dari para PKL ini, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko mengatakan pihaknya akan membentuk pansus. Pansus ini akan terdiri dari 12 orang dari masing-masing fraksi.
Danang menjabarkan pansus ini dibentuk untuk melakukan pengawasan terhadap rencana relokasi para PKL di Malioboro. Salah satu tugas dari pansus adalah menjadi mediator komunikasi antara Pemkot Yogyakarta dengan para PKL.
"Masalah relokasi ini sangat kompleks. Seperti berapa sebenarnya jumlah PKL di Malioboro. Relokasi di dua tempat itu cukup tidak untuk menampung para PKL. Jangan sampai kemudian ke depannya muncul persoalan. Kita ingin ada kepastian kebijakan seperti yang diinginkan teman-teman di Malioboro," tutur Danang, Selasa (18/1).
Danang menuturkan lima tahun lalu ada penataan tempat parkir di sisi timur Malioboro. Penataan itu dinilai Danang masih menyisakan sejumlah persoalan. Danang meminta relokasi dari PKL ini tak menimbulkan masalah baru ke depannya.
Pemda DIY Pastikan Relokasi PKL Tetap di Bulan Februari
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa relokasi PKL di Malioboro akan tetap dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
"Relokasi jalan terus. Kita mulai minggu depan. Nanti geser (pindah) dengan cara undian atau bagaimana kita serahkan ke mereka (para PKL)," papar Aji, Selasa (18/1).
Aji memastikan bahwa di tempat relokasi baru para PKL akan berjualan lebih baik. Aji menyebut para PKL sudah tak kehujanan lagi saat berjualan dan tak perlu mendorong gerobak dagangan lagi.
"Sudah bagus kok tempatnya (lokasi relokasi). Kenyamanan usaha PKL lebih baik," tutur Aji.
Terkait pembentukan Pansus oleh DPRD Kota Yogyakarta, Aji pun angkat bicara. Aji tak mempermasalahkan dengan pembentukan pansus tersebut. Aji menilai memang tugas DPRD untuk melakukan pengawasan.
"Melakukan pengawasan ya wajar. Dewan salah satu fungsinya pengawasan. Saling koreksi dan mengingatkan bukan sesuatu yang dibesarkan," papar Aji.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak awal sebenarnya telah dicapai kesepakatan bahwa Teras Malioboro II hanya ditempati selama dua tahun
Baca SelengkapnyaInsiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaPutu menyampaikan, kepolisian akan memastikan agar proses relokasi dilakukan dengan adil dan transparan.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk "Jogja Memanggil" ini membawa sejumlah tuntutan di antaranya penolakan pada revisi RUU Pilkada.
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca Selengkapnya331 Lapak PKL di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor ditertibkan oleh Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaBuruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDeretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca SelengkapnyaPuluhan lapak ditertibkan oleh petugas Satpol PP sebagai persiapan proyek pembangunan Tol Semarang-Demak.
Baca Selengkapnya