Polda Sumsel Sita Barang Bukti Penipuan Ternak Lele DHD
Merdeka.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan kembali menyita sejumlah barang bukti milik Koperasi Darsa Hakam Darussalam (DHD) Farm Indonesia terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan investasi ternak lele. Penambahan tersangka masih terbuka lebar setelah tiga petinggi perusahaan itu dinaikkan statusnya menjadi penyidikan.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni mengungkapkan, penyitaan didapat dari hasil penggeledahan kantor PT DHD di Palembang. Barang bukti itu cukup menguatkan penyidik memproses kasus ini.
"Beberapa barang bukti kami sita kembali. Ini meneruskan laporan para korban," ungkap Masnoni, Selasa (19/10).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Mengapa data penelitian sangat penting? Data merupakan informasi yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Data ini diperoleh melalui berbagai macam sumber dan metode yang digunakan dalam penelitian.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Menurutnya, barang bukti itu berupa data perusahaan dan para korban. Data ini sangat penting karena dari situ diketahui jumlah investasi dan total korban yang menginvestasikan uangnya dalam pembangunan kolam ikan lele.
"Kita sita dokumen berkaitan data pembayaran investasi, data mitra, data legalitas PT DHD, dan bukti pembukuan serta laptop yang ada di kantor DHD. Kita akan pelajari lebih dahulu soal data yang sudah ada ini," ujarnya.
Dikatakan, penambahan tersangka sangat terbuka lebar sesuai hasil pemeriksaan. Sejauh ini sudah tiga petinggi DHD yang ditetapkan tersangka. Yakni Direktur Keuangan DHD inisial IW, Komisaris Utama PT DHD berinisial HW, dan mantan Dirut PT DHD inisial DS.
"Sejauh ini sudah tiga tersangka, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain tergantung pemeriksaan dokumen yang kita amankan hari ini," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca SelengkapnyaUang tersebut kemudian diteruskan untuk membeli barang-barang.
Baca SelengkapnyaSelain uang miliaran hingga perhiasan, penyidik KPK juga menyita beberapa dokumen diduga terkaitan dengan perkara dugaan korupsi LPEI.
Baca Selengkapnya"Kami menerima pelimpahan kasus penipuan berkedok investasi MLM robot trading Net89 PT SMI dari Bareskrim Polri. Kerugiannya mencapai Rp4,4 triliun,"
Baca SelengkapnyaAdapun soal hitungan kerugian keuangan negara dari kasus korupsi komoditas timah sejauh ini masih dalam perhitungan
Baca SelengkapnyaAngka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan terindikasi fraud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan, dan nikel.
Baca Selengkapnya