Polisi ambil sampel DNA pelaku pengeroyokan Hermansyah
Merdeka.com - Polda Metro Jaya mengambil sampel DNA pelaku pengeroyokan dan penusukkan terhadap ahli IT ITB Hermansyah yang terjadi di Tol Jagorawi 9 Juli lalu. Pengambilan DNA dilakukan untuk kepentingan penyidikan.
"Tadi pagi kami dari labfor sudah mengambil DNA tersangka. Ini untuk mencocokkan barang bukti berupa jam tangan yang ketinggalan di mobil korban. Ini kami akan cek DNA nya pelaku yang ada di jam itu. Apakah identik dengan siapa nanti pelakunya. Nanti kami buktikan milik tersangka siapa. Jam itu ketinggalan di kendaraan korban. Gelang jam tangannya itu patah, kami akan cari kecocokkannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Sabtu, (15/7).
Selain itu, Argo menyatakan, saat ini penyidik tengah mencari pisau yang digunakan pelaku saat kejadian. Polisi curiga pisau tersebut sengaja ditanam untuk menghilangkan barang bukti.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Bagaimana cara mengambil sampel DNA? Pada umumnya, tes DNA dilakukan dengan cara mengambil sampel darah maupun jaringan tubuh seperti rambut atau kulit. Sebagian besar sampel pun menggunakan darah dari pembuluh darah. Namun, ada pula yang memanfaatkan sampel air liur. Untuk tes DNA pada janin, sampel yang diambil biasanya cairan ketuban atau sampel jaringan plasenta.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Mengapa polisi memeriksa DNA tali? Polres Metro Jakarta Utara fokus menunggu hasil pemeriksaan DNA dari satu keluarga yang tewas bunuh diri di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan DNA yang dicek oleh petugas adalah tali yang dipakai mengikat tangan satu keluarga ini saat melompat. 'DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu,' ucapnya, Senin (18/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Kami mencari bukti barang berupa pisau pelaku. Mudah-mudahan dapat perkembangan kira-kira pisau itu ditanam untuk membuang jejak kejahatan pelaku atau dibuang," kata Argo.
Sebelumnya, Polisi menuturkan, penganiayaan yang berujung pembacokan terhadap Hermansyah, ahli IT dilakukan secara spontan. Korban dan pelaku sempat terlibat cekcok dan adu mulut karena persoalan senggolan mobil di Tol Jagorawi KM 6 Minggu (9/7) dini hari.
Motifnya hanya karena spontan, karena serempetan mobil keduanya," kata Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda) Polda Metro Jaya Kombes Pol Kamarul Zaman di Depok, Rabu (12/7).
Sebelum cekcok, pelaku dan korban sempat senggolan kendaraan. Korban yang tidak terima langsung melakukan pengejaran. "Tapi salah satu pelaku bernama Lauren Paliyama ini keluar dari kendaraannya dan membacok sehingga korban terluka," tukasnya.
Setelah itu Hermansyah dianiaya hingga mengalami luka serius di leher dan kepala. Mobilnya berlumuran darah. Hermansyah dibawa ke RS Hermina Depok oleh Iriana, istrinya.
Pelaku kemudian melarikan diri ke Bandung untuk menghilangkan jejak. Namun polisi berhasil mengungkap pelaku dan menangkap di Depok semalam. "Total ada empat pelaku, dua lainnya masih kami kejar," ucapnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih menyelidiki temuan potongan tubuh manusia di sekitar Jembatan Kelor, Sleman. Mereka mengecek CCTV di kawasan itu hingga melakukan tes DNA.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaUji poligraf merupakan salah satu upaya yang dilakukan kepolisian dalam rangka pembuktian perkara.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca Selengkapnya