Polisi memastikan mahasiswa UI meninggal akibat benturan di kepala
Merdeka.com - Polisi memastikan penyebab kematian Bhayangkara Tegar Pradana (24) mahasiswa pascasarjana Tehnik Kimia Universitas Indonesia (UI). Tegar dinyatakan meninggal karena sakit. Korban mengalami luka di kepala bagian belakang karena terbentur dan mengeluarkan darah.
"Dia mengidap suatu penyakit. Korban meninggal dunia karena benturan di bagian belakang," kata Kapolresta Depok AKBP Harry Kurniawan, Kamis (19/5).
Dari keterangan saksi diketahui bahwa sudah beberapa hari korban mengeluh sakit kepala. Saat kejadian, korban sedang berada di kantin bersama temannya. Tiba-tiba sakit kepala korban kambuh lagi. Dia merasa lemah sehingga sempat bersender dan tiba-tiba jatuh ke arah belakang.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
"Tidak ada keracunan dan tidak ada indikasi kriminal," tegasnya.
Pernyataan itu dikuatkan oleh Dokkes Polresta Depok, Andiza yang menyatakan dari hasil forensik RS Polri Kramat Jati. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari tempat indekos korban, didapat sejumlah obat pereda nyeri.
"Ada resep obat dari klinik. Dia mengalami sakit kepala," kata Andiza.
Dari hasil RS Polri disebutkan bahwa pada tubuh korban terdapat kekerasan benda tumpul. Hal itu karena korban terbentur tiang besi yang ada di kantin. Ditanya apakah ada indikasi keracunan dari reaksi kimia akibat obat dan makanan yang dikonsumsi, dirinya tidak dapat memastikan.
"Indikasi keracunan tidak ada. Kalau reaksi kimia tidak bisa disimpulkan karena keluarga menolak dilakukan autopsi," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
Baca SelengkapnyaSelain dugaan perundungan, dr Aulia Risma juga pernah melaporkan beban kerja ke Undip namun tak direspons.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan awal Unit Inafis Polrestabes Bandung, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPSeorang perempuan tewas setelah jatuh dari lantai 12 Gedung Fikom Unerempuan Tewas Jatuh dari Lantai 12 Gedung Filkom Universitas Brawijaya, Diduga Bunuh Diri
Baca SelengkapnyaKorban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaTewasnya mahasiswi Kedokteran Hewan Unair di dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik dan tersambung gas helium, menimbulkan spekulasi
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaDari rekaman CCTV, AM terlihat datang sendirian ke gymnasium.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca Selengkapnya