Polisi pakai penerjemah untuk interogasi 5 WNA China pelaku penipuan
Merdeka.com - Penyidik Polrestabes Semarang memeriks lima orang Warga Negara Asing (WNA) asal China yang ditangkap atas dugaan pelaku penipuan jaringan internasional online. Polisi menggunakan jasa penerjemah atau ahli bahasa mandarin.
Polisi menggerebek mereka di Jalan Kawi Raya Nomor 48 RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Rumah milik Suryo itu dikontrakan ke orang bernama Andre. Polisi menggerebek setelah mendapat laporan dari satpam yang curiga ada dua orang WN China melompat di dua rumah dengan membawa tas koper, Minggu (23/7) malam.
Polisi mendatangkan Agus Fathuddin Yusuf, ahli bahasa Mandarin untuk memuluskan pemeriksaan. Dia mengaku kaget menerima telepon dari salah seorang anggota Polrestabes Semarang. Polisi memintanya menjadi penerjemah dalam pemeriksaan WN China.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA Pakistan melakukan penipuan? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
"Tadi malam saya di telepon suruh ke sini (tempat penggerebekan). Katanya diminta ikut memeriksa karena ada warga negara China ditangkap. Makanya saya dari kantor langsung ke sini," ungkap Agus kepada merdeka.com, Senin (24/7) dini hari.
Pria yang juga Dosen Komunikasi di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini ikut melakukan pemeriksaan dan melakukan interogasi kepada 3 orang WN China.
Agus yang pernah mengenyam pendidikan S2-nya di China menuturkan, ketiga WN China berbelit-belit dalam menjawab pertanyaan.
"Berbelit-belit menjawabnya. Ngakunya kalau paspor, uang dan identitas dia dibawa bosnya. Tapi dia (3 WNA China) mengakunya tidak kenal siapa bosnya. Ngakunya juga di sini (rumah digrebek) pekerjaanya memasak tapi si pembantu membantah. Malah pembantunya bilang kalau sering telepon-teleponan dan online," akunya.
Tiga WNA China yaitu Cheng Wei (29), Cheng Guang (29) dan Cheng Kang (30) dibawa ke Mapolrestabes Semarang. "Ini saya juga ikut ke sana menjadi penerjemah selama pemeriksaan dan interogasi berlangsung di Ruang Penyidik Mapolrestabes Semarang,” ucap Agus. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata ada WNA China jadi joki untuk ujian bahasa Inggris. Sekarang dia ditangkap.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap 9 tersangka dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO)
Baca SelengkapnyaDari 3 WNI ini, dua di antaranya perempuan dan satu pria.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaKasus penculikan online terdengar aneh, tapi ini nyata. Tebusannya uang miliaran rupiah.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca Selengkapnya