Polisi Pastikan Kasus Pembobolan Rumah di Garut Tidak Terkait Perampokan
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Sektor Samarang, Resor Garut, Kompol Jajang Rachmat memastikan bahwa aksi pembobolan rumah yang dilakukan tiga pelaku bukan perampokan. Saat ini polisi sudah mengamankan tiga orang tersebut dan memeriksa untuk mengungkap motifnya.
Jajang menjelaskan bahwa tiga pelaku pembobolan rumah yaitu YM (37), DC (45), dan AM (30). Polisi menduga para pelaku melakukan tindakan pengeroyokan dan penganiayaan yang disertai perusakan.
"Ketiga kami jerat dengan pasal 170 KUHP subsider 351 KUHP subsider 406 KUHP. Ancaman hukuman untuk tiga orang pelaku ini adalah hukuman maksimal 7 tahun penjara," kata Jajang, Kamis (24/3).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Adapun kronologis kejadian tersebut, diungkapkannya, para pelaku datang ke rumah korban pada Rabu (23/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu para pelaku sempat mengetuk pintu, namun karena yang di dalam rumah sedang tidur tidak mendengarnya.
"Lalu (pelaku), memecahkan kaca, namun di sini anaknya yang saudari RA ini langsung melaporkan kepada Polsek Samarang. Kesigapan anggota kami, langsung ke TKP dan mengamankan pelaku," ungkapnya.
Untuk motif para pelaku, Jajang mengaku masih dilakukan pendalaman. Namun ia menyebut bahwa ada keterkaitan ada pelaku dan korban.
"Bukan perampokan untuk sementara ini belum perampokan. Untuk sementara barang hilang tidak ada, cuman ada yang rusak salah satunya kaca jendela, kemudian HP milik RA dan alat rumah tangga," sebutnya.
Ketiga pelaku itu, menurut Jajang, diketahui merupakan warga Garut, namun bukan berasal dari wilayah Kecamatan Samarang. Dari kejadian tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti mulai HP yang rusak, barang pecah, batu, hingga mobil yang digunakan para pelaku.
"Saat ini proses penyidikan masih kami lakukan secara profesional dan transparan dan akuntabel, sehingga diharapkan betul-betul bisa memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan video berdurasi 1 menit 12 detik. Pengunggah menyatakan video itu terkait penganiayaan terhadapnya dan ibunya, serta pembobolan rumah mereka di wilayah Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam video tersebut, sang pengunggah memberi keterangan "Malam paling kelam seumur hidup, rumah dibantai tiga orang laki-laki". Di TikTok, video itu ditonton jutaan kali dan dikomentari lebih dari 35 ribu warganet.
Sang pengunggah awalnya memperlihatkan dirinya bersama ibunya di kantor polisi. Setelahnya, ia memperlihatkan rekaman aksi para pelaku yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski jadi tersangka, penahanan terhadap ketiganya ditangguhkan karena dijamin keluarga.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaPencurian di rumah dinas Bobby Nasution terjadi pada 26 April 2024 sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaTiga orang pelaku yang hendak merampas babak belur dihajar massa.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku telah dibebaskan, dan mereka juga telah mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya