Polisi Tangkap 2 Pembunuh Pria Lansia di Situbondo, Motif Cinta Sejenis
Merdeka.com - Hanya kurang dari 24 jam, Polres Situbondo mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap seorang pria lansia yang terjadi pada Senin (09/11) kemarin. Dua pemuda, yakni Nurul Furqon (25) dan Jayus (24), warga Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus, Situbondo, ditangkap polisi hari ini.
Keduanya disangka membunuh Eko Prayitno alias Suhong (67), yang merupakan warga Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar Situbondo. Sempat diduga bermotif perampokan, penyidikan polisi mengungkap ternyata korban dibunuh karena latar belakang terkait cinta sesama jenis.
"Antara para pelaku dan korban sudah saling mengenal sebelumnya. Kedua pelaku masih berkerabat. Pembunuhan dilakukan karena sakit hati karena pelaku tidak diberi uang seperti yang dijanjikan oleh korban sebelumnya," kata Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifa’i, di Mapolres Situbondo, Selasa (10/11).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
-
Kenapa Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung? Amarah besar Patih Sidopekso mengantarkannya membawa Sri Tanjung ke sungai keruh di wilayah tersebut. Di sinilah ia membunuh sang istri karena dianggap tidak mengakui perbuatan sebagaimana yang dituduhkan sang raja.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Rifa’i menjelaskan, salah satu pelaku, yakni Nurul Furqon sebelumnya sudah dijanjikan uang oleh korban. Uang tersebut sebagai imbalan karena pelaku Furqon telah memegang kemaluan korban.
Peristiwa itu dilakukan pada Senin (09/11) sore di toko milik korban di Desa Curah Kalak. Namun saat itu, pelaku tidak langsung diberi uang oleh korban dan diminta datang lagi pada malam harinya.
Peristiwa itu lalu diceritakan oleh Furqon kepada kerabatnya, Jayus. Kedua pemuda itu kemudian datang lagi ke rumah sekaligus toko milik korban pada malam harinya.
"Saat itulah terjadi kembali hubungan. Korban memegang kemaluan milik kedua pelaku," ujar Rifa’i.
Namun setelah korban merasa puas, lagi-lagi janji itu tidak ditepati. Kedua pelaku itu disuruh korban pulang ke rumahnya. Hal itu menimbulkan kekecewaan mendalam pada kedua pemuda itu. Tanpa diketahui korban, kedua pelaku ternyata pada malam itu sudah membawa pisau yang dipersiapkan untuk membunuh.
"Karena kedua pelaku sudah mengira, bahwa mereka tidak akan diberi uang oleh korban. Pisau itu dipersiapkan dari rumah,” lanjut Rifa’i.
Kepada polisi, kedua pelaku mengaku sempat dijanjikan akan diberikan sejumlah uang dan akan dikabulkan apapun permintaannya. Asalkan, nafsu korban terpenuhi.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana, yakni pasal 340 KUHP. Ancaman hukumannya minimal 20 tahun penjara dan maksimal seumur hidup. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti pisau yang digunakan sebagai alat kejahatan serta pakaian milik tersangka saat peristiwa terjadi.
Sebelumnya, Suhong (67) ditemukan tewas dengan bersimbah darah di belakang rumahnya pada Senin (9/11) malam. “Yang pertama kali menemukan adiknya. Karena saat itu, korban sedang sendirian di rumah, adiknya baru tiba dari luar kota,” ujar Matnaji, Kepala Desa Curah Kalak.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaPria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku berinisial SN dan RY itu merupakan pasangan suami istri yang diamankan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaSiti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaPria inisial DW (50) ditangkap setelah menganiaya istrinya ID (45) hingga tewas di kebun pisang Dusun Matekko, Desa Paccing, Awangpone, Bone, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi mengungkap motif pembunuhan tersebut.
Baca Selengkapnya