Polisi Tembak Residivis Pelemparan Molotov di Gereja Toraja
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menjelaskan kronologi penembakan dilakukan anggota Polsek Panakkukang terhadap seorang pria inisial J di Jalan Adhyaksa Makassar. Terungkap J merupakan seorang residivis kasus pembakaran Gereja Jumat Toraja tahun 2018.
Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan, J merupakan seorang residivis dalam kasus pengerusakan dan pembakaran Gereja Jumat Toraja. Selain residivis, terdapat juga lima laporan kepolisian kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat).
"Pelaku ini residivis, dia pelaku pengerusakan pembakaran Gereja Jumat Toraja dan itu sudah divonis. Kemudian yang bersangkutan juga ada 5 LP yaitu pelaku curas dan curat," katanya di Mapolrestabes Makassar, Rabu (10/5).
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Di mana kasus pembakaran rumah jurnalis di Sumut terjadi? Peristiwa tragis yang merenggut nyawa satu keluarga ini terjadi pada Kamis dinihari (27/6) di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo.
Ngajib mengungkapkan aksi curas dan curat dilakukan J berada di wilayah hukum Polsek Panakkukang. Adanya lima LP tersebut, J sebelumnya sudah diintai oleh intel dan Reskrim Polsek Panakkukang.
"Kejadian itu (penembakan) terjadi 7 Mei 2023, pukul 18.40 Wita, di Jalan Adhyaksa Baru dekat ATM klinik di Kelurahan Masale, Panakkukang," bebernya.
Dia mengatakan J sempat diikuti. Saat di Jalan Adhyaksa, polisi melakukan penangkapan.
"Setelah diikuti, kemudian di daerah Jalan Adhyaksa tersebut dilakukan penangkapan dan pada saat dilakukan penangkapan yang bersangkutan atau pelaku ini melakukan perlawanan dengan menggunakan badik di tangannya," tegasnya.
Akibat perlawanan tersebut, kata Ngajib, ada personel mengalami luka di bagian tangan. Akibat perlawanan dilakukan J dan dianggap mengancam, sehingga polisi memberikan tembakan peringatan.
"Karena sudah mengancam jiwa anggota, akhirnya melakukan tindakan tegas dengan prosedur tembakan peringatan. Kemudian tetap melakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas terhadap pelaku dan mengenai badan bagian punggung sebelah kanan," urainya.
Meski telah ditangkap, J ternyata melarikan diri dengan dibantu oleh tiga temannya. Karena kabur, polisi kembali mengejar J."Saat akan ditangkap lagi, J ini tetap melakukan perlawanan, sehingga dilakukan tindakan tegas kedua dengan menembak kaki kanan," kata dia.
Meski kaki kanan sudah terkenal peluru panas, J ternyata masih bisa lari ke rumahnya. Saat itulah kejadian seperti yang ada di dalam video beredar di medsos.
"Kemudian dia masih bisa lari ke rumah dan seperti yang ada di video, bertemulah dengan keluarganya. Jadi dua kali terjadi penangkapan dan dua kali perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas," kata dia.
Ia menegaskan usai penembakan tersebut, anggota polisi langsung membawa J ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Ia menyebut peluru yang bersarang ditubuh J juga sudah diangkat.
"Anggota Polisi yang melakukan pertolongan pertama dengan membawa langsung ke RS Bhayangkara dilakukan perawatan. Peluru sudah diangkat dan dalam perawatan," sebutnya.
Terkait keluarga J yang keberatan, Ngajib mengaku hal tersebut sudah dijelaskan oleh Polsek Panakkukang. Setelah penjelasan tersebut, keluarga J memahami tindakan tegas dilakukan polisi.
"Saya rasa tadi sudah dijelaskan kepada keluarganya dan keluarganya juga sudah menerima bahwa memang dalam penindakan tegas," tuturnya.
Ngajib juga menegaskan personel yang melakukan penangkapan terhadap J sudah dilengkapi dengan surat.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi terpaksa memberikan hadiah timah panas karena pelaku mencoba melarikan diri dan melawan.
Baca SelengkapnyaBerlian itu dia disimpan di dalam tas bersama uang dan laptop yang dibawa seusai perjalanan dari luar kota.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pria inisial D (47) meninggal dunia diduga dipukuli tiga polisi di Jalan Tinumbu, Kota Makassar beredar luas di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini teman pelaku berinisial M dan A masih DPO
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaDemo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPelaku pencurian kotak amal mengaku mabuk dan membakar tirai saf musala di Tebet karena diganggu nyamuk.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca Selengkapnya