Polri Sebut Pelaku Peledakan Pospol Kartasura Lone Wolf dan Amatir
Merdeka.com - Polri menyebut terduga pelaku peledakan Pos Pantau Polres Sukoharjo di simpang Kartasura masih amatir, jika dievaluasi dari aksi dan peledak yang digunakannya. Dari aksinya pula, polisi menduga pelaku, RA alias Rofik Asharudin (22) merupakan lone wolf atau aktor tunggal dari teror yang terjadi Senin 3 Juni 2019 malam.
Namun, polisi masih mendalami asal paparan paham radikal ke pemuda berusia 22 tahun tersebut.
"Iya, masih kita dalami terus. Pelaku lone wolf ini terpaparnya dari suatu jaringan melalui kegiatan, pertemuan, konvensional atau dari media sosial. Ini tengah didalami Densus 88 dan tim Polda Jateng," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (4/6).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Menurut dia, pendalaman polisi juga akan sampai ke jaringan yang mungkin terafiliasi dengan RA, meski dia merupakan aktor tunggal dalam bom bunuh diri di Kartasura.
"Untuk jaringannya apakah dia masuk dalam jaringan terstruktur atau dia sleeping sel dari ISIS, masih didalami," kata Dedi.
Pada Selasa pagi, polisi juga masih melakukan penggeledahan di rumah pelaku bom bunuh diri Kartasura.
Pada rumah ini, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang terkait dengan pengeboman Senin 3 Juni 2019 itu.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahnie mengatakan, petugas berhati-hati dalam melakukan penggeledahan Selasa (4/5) dini hari tadi.
"Kami menduga hasil penggeledahan ada beberapa barang ditemukan yang ada kaitannya dengan di tempat kejadian. Karena, suasana masih gelap harus lebih berhati-hati dalam mengerjakannya," kata Rycko, Selasa.
Menurut dia, petugas juga tidak mau buru-buru. Polisi, lanjut dia, perlu waktu untuk melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara di rumah pelaku peledakan Kartasura yang berada di Kampung Kranggan Desa Wirogunan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
Polri juga menyebut pelaku ini masih amatir jika dievaluasi dari aksi dan bom yang diledakkannya.
"Boleh dikatakan amatir. Jika dilihat dari komposisi bom dan jumlahnya, masih amatiran. Kalau dia pakai ransel saja, bisa membunuh polisi yang bertugas," ujar Dedi.
Menurut dia, ini juga dilihat dari posisi peledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh RA. Pemuda itu meledakkan bom di luar pos polisi yang memang tidak ada orang di sana.
"Jika dia profesional, dia akan meledakkan bom di dalam pos," kata Dedi.
Dia mengatakan, bom bunuh diri yang dirakit oleh RA berdaya ledak rendah atau low explosive. Bubuk dan bahan lain yang digunakan tidak terlalu banyak. Berbeda dengan kasus terorisme yang terjadi sebelum-sebelumnya.
Sementara itu, warga sekitar kediaman RA mengenalnya seorang yang pemalu dan pendiam. "Anaknya 'clingus' (pemalu)," kata Sri Rohani (47), warga Kampung Kranggan yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Rofik, Selasa (4/6).
Ia menjelaskan Rofik merupakan anak kedua dari tiga bersaudara putra pasangan M dan S. Menurut dia, Rofik juga bisa bergaul dengan tetangga sekitar.
Sementara Ketua RT 01 RW 02 Kranggan Kulon, Wirogunan Joko Suwanto mengaku Rofik diketahui berubah usai lulus MAN yang kemudian bekerja di Kota Solo. Ia sendiri tidak mengetahui pergaulan Rofik bersama teman-temannya di Solo itu.
"Anaknya pendiam, berubah sejak kerja si Solo," tambahnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaPelaku yang hanya seorang diri menghancurkan kaca kantor dan mengacak-acak seluruh ruangan Pospol
Baca SelengkapnyaPeluru yang ditembakkan pelaku mengenai pelipis dan pipi hingga tembus ke tengkuk AKP Ulil
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaAksi pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi saat penangkapan, hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
Baca Selengkapnya