Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polwan Bagi-Bagi Bunga pada Aksi Buruh di Aceh

Polwan Bagi-Bagi Bunga pada Aksi Buruh di Aceh Demo buruh di Aceh. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan pekerja yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh (ABA) menggelar aksi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu (2/10). Mereka menolak Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

Saat aksi berlangsung ada hal unik dilakukan polisi yang mengamankan demonstrasi. Tampak beberapa anggota Polisi Wanita (Polwan) membagikan bunga kepada peserta aksi. Bunga itu dibagikan karena selama ini buruh menggelar aksi selalu damai.

"Pak polisi hendak mengapresiasi kepada buruh yang selama ini selalu menggelar aksi damai," kata Sekretaris ABA Habibi Inseun melalui pengeras suara.

Aksi buruh di Aceh berlangsung tertib. Berangkat dari depan Masjid Raya Baiturrahman menggunakan sepeda motor, langsung menyampaikan aspirasinya di depan gedung paripurna DPRA.

Peserta aksi disambut Ketua sementara DPRA Dahlan Muhammad dan anggota dewan Bardan Saidi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di hadapan kedua wakil rakyat ini, peserta aksi meyampaikan tujuh tuntutan mewakili kaum pekerja di Serambi Makkah.

Habibi Inseun mengatakan, hal yang paling disoroti oleh kaum pekerja adalah kenaikan iuran BPJS Kesehatan 100 persen. Ini membuat buruh melarat, karena akan semakin menambah beban buruh saat ini.

Apa lagi tingkat kesejahteraan buruh saat ini belum terpenuhi dengan layak. Bahkan ada buruh yang dibayar gajinya di Aceh masih di bawah upah minimum provinsi (UMP).

"Kita menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan karena akan membebani masyarakat," kata Habibi Inseun.

Menurutnya, menjamin mendapatkan akses kesehatan bagi seluruh rakyat itu adalah hak dan diamanahkan oleh undang-undang. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menutupi defisit anggaran BPJS itu dibebani kepada masyarakat.

Seharusnya pemerintah harus mencari jalan keluar lain agar kekurangan anggaran tersebut bisa diatasi. "Ini malah dibebankan kepada peserta BPJS, termasuk yang bayar mandiri juga akan terbebani," ungkapnya.

Apa lagi selama ini setiap UMP naik, sebutnya, iuran BPJS Kesehatan itu juga ikut naik. Oleh sebab itu buruh di Aceh meminta kepada pemerintah, khususnya DPRA dan pemerintah Aceh agar menolak kenaikan iuran tersebut.

Terlebih selama ini UMP buruh juga belum memenuhi standar layak hidup di Aceh. Berdasarkan perhitungan tim pengupahan, sebutnya, UMP di Aceh sebesar Rp3,5 juta. Namun sekarang hanya ditetapkan Rp2,9 juta.

"Tentunya dengan kenaikan iuran BPJS, semakin memperburuk tingkat kesejahteraan buruh di Aceh," jelasnya.

Selain itu buruh di Aceh juga menolak rencana revisi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Karena revisi tersebut semakin meliberalisasi tenaga kerja di Indonesia, khususnya Serambi Makkah.

Ada tujuh tuntutan yang disuarakan oleh buruh di Aceh. Yaitu menolak kenaikan iuran BPJS, menolak revisi undang-undang Ketenagakerjaan, segera merevisi PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, menolak Kepmen Nomor 228 Tahun 2019.

"Karena mekanisme pengupahan itu kita minta agar ditetapkan berdasarkan survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL)," imbuhnya.

Kata Habibi, untuk regulasi di tingkat Aceh. Buruh mendesak Gubernur Aceh segera mengeluarkan Peraturan Gubernur tentang Qanun Nomor 7 Tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan. Begitu juga mendorong pemerintah Aceh melakukan pengawasan yang ketat terhadap norma-norma ketenagakerjaan di Aceh.

"Kita juga mengecam, tindak tegas perusahaan yang melakukan Union Busting (Pemberangusan Serikat) kepada pengurus serikat pekerja," tukasnya.

Aspirasi buruh ini ditanggapi positif oleh anggota DPRA yang menyambut pada aksi tersebut. Bardan Saidi dari PKS menyatakan segera tegas menolak revisi UU Ketenagakerjaan yang hendak dileberalisasi itu.

Pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh pekerja di Indonesia, sebutnya, tidak perlu diserahkan kepada pekerja asing. Harus dimaksimalkan tenaga kerja lokal pada sektor pekerjaan yang bisa dikerjakan. Pekerja asing hanya diberikan pada pekerjaan yang spesifik.

"Kita bukan menolak pekerja asing. Tetapi jangan sampai tenaga cleaning service pun diberikan kepada pekerja asing," imbuhnya.

Sementara itu Dahlan Jamaluddin calon ketua DPRA mengaku akan menerima seluruh aspirasi ini. Dia juga mengaku sepakat untuk menolak kenaikan iuran BPJS dan revisi undang-undang ketenagakerjaan.

"Seluruh persoalan itu nanti kami akan berkoordinasi dengan Disnaker Aceh, mempertanyakan soal tenaga kerja di Aceh," jelasnya.

Dahlan mengaku, pihaknya juga akan mempertanyakan soal tenaga pengawas tenaga kerja di kabupaten/kota. Karena informasi yang diperoleh, bahkan ada daerah yang tidak memiliki tim pengawas dan ini tidak boleh terjadi lagi ke depan.

"Tenaga pengawas ini sangat dibutuhkan untuk memastikan hak-hak buruh terpenuhi," tukasnya.

Begitu juga dengan revisi UU Ketenagakerjaan, sebutnya, DPRA sepakat menolak rencana tersebut. Karena negara sudah memberi ruang liberalisasi secara terbuka saat ini.

"Kita harus suarakan ini kepada pemerintah pusat. Pekerja asing cukup pekerjaan khusus, lainnya berikan kepada anak bangsa," tutupnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buruh Geruduk Kantor Gubernur Bali Saat May Day, Desak Sistem Kerja Kontrak Dihapus
Buruh Geruduk Kantor Gubernur Bali Saat May Day, Desak Sistem Kerja Kontrak Dihapus

Korlap Aksi May Day, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, ada 10 tuntutan yang disampaikan dalam aksi kali ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Buruh Geruduk Balai Kota Jakarta Tuntut Kenaikan UMP 15 Persen
FOTO: Aksi Massa Buruh Geruduk Balai Kota Jakarta Tuntut Kenaikan UMP 15 Persen

Mereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Massa Demo Buruh Kepung Patung Kuda, Tuntut Cabut UU Cipta Kerja dan Tolak Upah Murah
FOTO: Massa Demo Buruh Kepung Patung Kuda, Tuntut Cabut UU Cipta Kerja dan Tolak Upah Murah

Ribuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.

Baca Selengkapnya
Ada Demo Partai Buruh di Istana, Hindari Ruas Jalan Ini
Ada Demo Partai Buruh di Istana, Hindari Ruas Jalan Ini

Kepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .

Baca Selengkapnya
Tuntut Kejelasan Status, Ribuan Tenaga Honorer asal Banten Akan Unjuk Rasa di Gedung DPR 7 Agustus Mendatang
Tuntut Kejelasan Status, Ribuan Tenaga Honorer asal Banten Akan Unjuk Rasa di Gedung DPR 7 Agustus Mendatang

Rencananya akan ada 10 ribu tenaga honorer dari Banten yang akan demo pada Senin 7 Agustus di Gedung DPR Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Negara
Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Negara

Ribuan buruh dari berbagai elemen berencana bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak kewajiban iuran Tapera yang digagas pemerintah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tuntut Cabut UU Cipta Kerja, Massa GEBRAK Geruduk Gedung MK dan Ancam Mogok Kerja
FOTO: Tuntut Cabut UU Cipta Kerja, Massa GEBRAK Geruduk Gedung MK dan Ancam Mogok Kerja

Dalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Buruh Menuntut Omnibus Law Cipta Kerja Dicabut Masih Berlanjut di Kawasan Patung Kuda
FOTO: Aksi Massa Buruh Menuntut Omnibus Law Cipta Kerja Dicabut Masih Berlanjut di Kawasan Patung Kuda

Massa buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa di di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
1.270 Personel Polri Amankan Aksi Buruh di Patung Kuda
1.270 Personel Polri Amankan Aksi Buruh di Patung Kuda

Personel gabungan akan ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.

Baca Selengkapnya
Perjuangkan UMP Jakarta 2024 Rp5,6 Juta, Buruh Rusak Pagar Balai Kota DKI
Perjuangkan UMP Jakarta 2024 Rp5,6 Juta, Buruh Rusak Pagar Balai Kota DKI

Massa menuntut Heru untuk keluar dari kantor dan bertemu dengan buruh.

Baca Selengkapnya
Massa Buruh Bertahan di Patung Kuda Monas hingga pukul 23.00, Gelar Orasi Menunggu Bertemu Jokowi
Massa Buruh Bertahan di Patung Kuda Monas hingga pukul 23.00, Gelar Orasi Menunggu Bertemu Jokowi

Situasi telrihat masih kondusif. Massa buruh hanya duduk sambil mendengarkan orasi politik dari mobil pikap komando.

Baca Selengkapnya
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution Langsung Turun Tangan
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution Langsung Turun Tangan

Dalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya