Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ponpes di Banyuwangi Siap Terapkan Konsep New Normal Sambut Kedatangan Santri

Ponpes di Banyuwangi Siap Terapkan Konsep New Normal Sambut Kedatangan Santri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berkunjung ke pondok pesantren. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah pengasuh dan pengurus pesantren di Kabupaten Banyuwangi bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi siap terapkan konsep new normal menyambut kedatangan para santri. Sembari menunggu komando pemerintah pusat untuk mulai penerapannya, para pengasuh menyepakati sejumlah aturan new normal yang bakal diterapkan di lingkungan pondok pesantren.

Hal tersebut terungkap dalam rapat gabungan antara para pengasuh pesantren, PCNU Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi dan Polresta Banyuwangi di aula Kantor PCNU Banyuwangi, Minggu (31/5). Untuk itu, pada rapat tersebut diambil kesepakatan sejumlah aturan new normal.

"Kami ingin pada pertemuan ini, ada kesepakatan bersama untuk aturan new normal yang akan kita terapkan dalam membuka kembali pesantren-pesantren di Banyuwangi. Tidak mungkin dalam waktu lama pesantren terus ditutup. Kini banyak pesantren yang sudah berancang-ancang kembali mengaktifkan pendidikannya. Hal ini justru jangan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru," ungkap Ketua PCNU Banyuwangi KH. Ali Makki Zaini saat membuka rapat.

Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono memaparkan terlebih dahulu tentang Covid-19 dan penerapan new normal. Dari paparan tersebut, lantas disepakati sejumlah poin new normal yang harus dipenuhi pesantren saat akan aktif kembali.

Sejumlah kesepakatan yang dihasilkan di antaranya masing-masing PP yang akan menerima kedatangan santri akan lebih dulu dilakukan sterilisasi tempat dengan disemprot disinfektan yang akan dilakukan oleh pemerintah desa setempat.

"Pemerintah Desa siap untuk memback-up penyemprotan disinfektan di pondok-pondok," ungkap Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten (ASKAB) Banyuwangi Anton Sujarwo yang turut dalam rapat tersebut.

Selain itu, para santri yang berasal dari luar kabupaten, harus membawa surat keterangan sehat. Setibanya di pesantren harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika dalam masa isolasi tersebut, ditemukan gejala maka harus melakukan rapid test. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh dr. Widji Lestariono.

"Para santri yang masuk juga harus menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu selama 14 hari. Jadi begitu masuk tidak langsung aktif proses pembelajaran," jelas Rio.

Masing-masing pesantren juga harus membentuk satgas penanganan Covid-19 di tingkat pesantren. PAra santri juga harus mulai membiasakan diri protokol kesehatan, seperti memakai masker, pembelajaran yang mengatur jarak, hingga pembiasaan cuci tangan.

"Pesantren juga harus membentuk Satgas Penanganan Covid-19 dari unsur pengurus dan dewan asatidz yang telah dibekali dengan pelatihan dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas," terang dokter Rio, sapaan karibnya.

Sementara itu, Pengasuh PP. Al Anwari Kertosari, KH.Ahmad Sidiq mengaku siap menerima santri baru dan santri lama sesuai dengan anjuran protokol kesehatan pencegahan virus korona.

"Sudah ada panduan dari PCNU, dengan pertemuan ini kami malah lebih jelas dan paham. Apalagi juga langsung difasilitasi dan disampaikan langsung dari pihak yang berkompeten," bebernya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas turut menegaskan syarat pesantren bisa dibuka kembali asalkan memenuhi protokol kesehatan sebagaimana konsep new normal yang disepakati.

"Kami tidak ingin ada cluster pesantren sebagai tempat penyebaran Covid-19 di Banyuwangi. Ini memerlukan disiplin dari semua pihak," tegas Anas.

Dalam pertemuan tersebut, Anas juga mengapresiasi inisiasi PCNU Banyuwangi dalam mengumpulkan para pengasuh pesantren untuk menerapkan new normal. "Terima kasih atas inisiatif NU. Saat ini, kita memang harus saling support dalam menangani Covid-19. Tidak mungkin, pemerintah bergerak sendiri," ungkapnya.

Di ujung acara, para pengasuh, PCNU Banyuwangi, Bupati Banyuwangi dan Polresta Banyuwangi dan Askab Banyuwangi menyampaikan pernyataan sikap bersama. Pesantren siap menerapkan new normal dalam memulai aktivitas mendatang.

Hadir dalam pertemuan tersebut, tak kurang dari 35 pesantren. Di antaranya adalah KH. Zainullah Marwan, KH. Abdul Ghofar, KH. Ali Hasan Kafrawi, KH. Husaini Hafiz, KH. Ruchin Abi Hidayat, KH. Achmad Siddiq dan sejumlah gus dari pesantren-pesantren di Banyuwangi.

Sebelumnya, Bupati banyuwangi juga menggelar pertemuan dengan tokoh ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Al irsyad, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Al-Irsyad. Juga Majelis Ulama Indonesia dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Banyuwangi, yang semuanya sepakat mendukung penerapan penerapan new normal dalam bidang keagamaan yang segera diberlakukan di Banyuwangi. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji

Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Saat Pengasuh Ponpes se-Indonesia Ajak Pemimpin Bangsa Kembali Bersatu usai Pemilu 2024
Saat Pengasuh Ponpes se-Indonesia Ajak Pemimpin Bangsa Kembali Bersatu usai Pemilu 2024

MP3I sebagai wadah para Kiai dan Bu Nyai pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengasuh Ponpes di Lamongan Ungkap Fakta Lain soal Heboh Isu Penganiayaan Santri, Pastikan Cuma Bercanda
Pengasuh Ponpes di Lamongan Ungkap Fakta Lain soal Heboh Isu Penganiayaan Santri, Pastikan Cuma Bercanda

Pengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.

Baca Selengkapnya
KemenPPPA Minta Pengurus Ponpes di Lumajang yang Nikahi Santri Berusia 16 Tahun Dihukum Kebiri
KemenPPPA Minta Pengurus Ponpes di Lumajang yang Nikahi Santri Berusia 16 Tahun Dihukum Kebiri

Pelaku berinisial ME ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Blusukan ke Ponpes Budaya di Sidoarjo, Ganjar Singgung HKI Budayawan dan Seniman
Blusukan ke Ponpes Budaya di Sidoarjo, Ganjar Singgung HKI Budayawan dan Seniman

Seiring dengan perkembangan zaman, menurut mantan Gubernur Jateng itu dari tingkat SDM sudah sangat menunjukkan trend positif.

Baca Selengkapnya
Banyuwangi Alokasikan Rp 258 Miliar Bayar PPPK, 97% untuk Guru dan Tenaga Kesehatan
Banyuwangi Alokasikan Rp 258 Miliar Bayar PPPK, 97% untuk Guru dan Tenaga Kesehatan

Alokasi anggaran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Keji! Bapak Anak Pemilik Ponpes di Trenggalek Tega Cabuli Belasan Santrinya
Keji! Bapak Anak Pemilik Ponpes di Trenggalek Tega Cabuli Belasan Santrinya

Pelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri

Sedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.

Baca Selengkapnya