Pontianak dikepung kabut asap, warga alami sesak napas
Merdeka.com - Kabut asap terasa kian pekat menyelimuti kota Pontianak, Kalimantan Barat, sepanjang hari Minggu (19/8). Bahkan, sejak pagi, lahan kembali terbakar di kawasan Paris 2 yang berada di pinggir jalan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.
"Jadi sesak napas, dan perih di mata. Ampuni kami ya Allah," kata Andi, warga Pontianak Tenggara, kepada merdeka.com, Minggu (19/8) malam.
Kabut asap disebabkan kebakaran hutan dan lahan, yang terjadi tidak hanya di kota Pontianak, melainkan juga kabupaten lainnya di Kalimantan Barat. Di kala senja, matahari terbenam pun terlihat menguning hingga memerah, akibat tebalnya asap di udara.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
"Sakit rasanya menghirup asap ini. Rencana nanti setelah gajian ini, saya mau ke hutan, hirup udara yang lebih segar di hutan," ujar Andi.
Bahkan hari ini, kembali terjadi kebakaran lahan, yang diduga sengaja dibakar oleh warga tidak bertanggungjawab. Lokasinya, berada di kawasan Paris 2 ujung, kota Pontianak.
"Tadi siang saya sempat jalan lewat Paris 2. Itu ada lahan terbakar, asap tebal. Padahal di pinggir jalan, kenapa tidak ada yang cepat memadamkan?" kata Andi heran.
"Semestinya yang berwenang, bisa tanggap. Kejadian (Karhutla) ini, seharusnya tidak berulang setiap tahun setiap kemarau. Masyarakat yang jadi korban," terang Andi.
Warga Pontianak lainnya, Sahabudin (40) pun demikian, mengeluhkan pekatnya kabut asap. "Tolong diredam lah, sakit kita rasakan asap ini," sebutnya.
Alat pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kota Pontianak milik KLHK Stasiun Pemantau Kualitas Udara Pontianak, dengan parameter partikulat PM 10, udara kota Pontianak berkategori sangat tidak sehat dengan angka 215 µgram/m3, dengan pembaharuan terakhir, Sabtu (18/8) pukul 15.00 WIB. Sedangkan ambang batas hanya 150 µgram/m3.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal dari puntung rokok ditambah kondisi ranting dan rumput yang kering di musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca Selengkapnya