Prabowo-Gibran Kelebihan 879 Suara di TPS Depok, KPU Klaim Gara-Gara Sirekap Eror
Suara Prabowo-Gibran hanya 62 di C1. Namun di Sirekap menjadi 941 suara.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Willi Sumarlin mengakui adanya kesalahan dalam Sirekap. Tanda silang (X) terbaca sebagai anga 5 atau 8.
Prabowo-Gibran Kelebihan 879 Suara di TPS Depok, KPU Klaim Gara-Gara Sirekap Eror
Hasil penghitungan suara di TPS 33 Kelurahan Cimpaeun, Depok, menuai sorotan. Sebab, terjadi perbedaan selisih sekitar 800 suara dalam Sirekap dengan Form C1.
Di TPS 33 Cimpaeun, berdasarkan Form C1 penghitungan, pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 118 suara.
Untuk pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 62 suara dan pasangan Ganjar-Mahfud 34 suara.
Tapi hasil itu berbeda dalam Sirekap. Di mana pasangan Prabowo-Gibran 941 suara. Sedangkan dua pasangan lainnya sesuai dengan Form C1. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di TPS 013, Kalibaru, Cilodong, Depok.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Willi Sumarlin mengakui adanya kesalahan dalam Sirekap. Tanda silang (X) terbaca sebagai angka 5 atau 8.
“Jadi kan petugas KPPS memfoto C hasil itu. Kemudian, mengupload ke sistem sirekap. Nah, berdasarkan pembacaan di sistem sirekap memang ada sedikit error, dimana X itu terbaca 5 atau 8,”
katanya, Kamis (15/2).
merdeka.com
Dikatakan, jika hasil penghitungan kurang dari 100 maka di depan diberi tanda silang (X). Tanda inilah yang kemudian terbaca berbeda dalam sistim.
“Sehingga apabila ada misalkan dia dapat kurang dari 100 kan harus di silang di kolom depannya pakai X. Nah, itu malah terbaca oleh sistem menjadi angka 5 atau 8,” ujarnya.
Saat ini kesalahan tersebut sudah diperbaiki. Sehingga nanti penghitungan dalam Sirekap akan sama dengan hasil di Form C1.
“Sudah kami koreksi. Nah ini bisa dilihat proses sehingga nanti akan sesuai antara yang difoto dengan yang diupload,” tegasnya.
Hingga h+1 sudah ada beberapa hasil penghitungan yang masuk ke KPU Depok. Petugas sedang memasukkan data dalam sistim berdasarkan data yang ada.
“Sudah (masuk) tapi masih 10 persen data yang masuk dari seluruh TPS,” pungkasnya.