Pria yang Dibanting Polisi di Rokan Hulu Jadi Tersangka Pengeroyokan
Merdeka.com - Kericuhan yang terjadi saat demonstrasi beberapa waktu lalu di perkebunan sawit, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau berujung penganiayaan satpam perusahaan PT KSM bernama Airlangga Suliah (23).
Dalam kasus penganiayaan tersebut, polisi menetapkan empat tersangka berinisial Ju (36), Da (30), Jas (45), TH (39). Salah satu tersangka berinisial Jas sempat terbangting oleh polisi yang mengamankan demo.
Korban mengalami gegar otak usai dikeroyok pendemo saat mengamankan aksi unjuk rasa. Dia dirawat di Rumah Sakit Aulia Pekanbaru.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Apa yang terjadi di Sumbar? Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memerintahkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko Wimpiyanto mengatakan, salah satu tersangka merupakan pria yang terbanting polisi saat diturunkan dari truk untuk dipindahkan ke truk lainnya.
"Iya ada empat yang ditetapkan jadi tersangka, mereka yang kita pilah-pilah di atas truk, dipisahkan yang terlibat langsung penganiayaan ke truk lainnya. Ada yang membawa senjata tajam," kata Wimpi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/6).
Wimpi menjelaskan, para tersangka ditahan untuk mempermudah proses penyidikan. "Mereka para tersangka ditahan. Keempat tersangka dijerat pasal 170 dan kepemilikan senjata tajam," jelasnya.
Wimpi menyebutkan, penetepan tersangka itu berdasarkan laporan korban. Bahkan korban berstatus pemuda yatim piatu itu mengalami muntah-muntah, dan gegar otak.
"Untuk pihak keamanan yang mengalami luka sudah kita terima laporannya, dan kondisi korban memang ada mengalami gegar otak ringan. Korban juga ternyata yatim piatu," tutur Wimpi.
Sementara itu, Manager GA perusahaan, Tulus Osin Hamonangan Naipospos saat dikonfirmasi mengatakan, korban masih menjalani perawatan intensif.
"Saat itu satpam kami mengamankan aksi demo sarikat pekerja di perusahaan kami, tapi dia malah jadi korban pengeroyokan sampai gegar otak," ujar Osin.
Saat kejadian, kepala korban dipukuli berulang kali hingga tumbang. Bahkan korban sampai muntah-muntah karena kepalanya ditinju sejumlah orang.
Osin mengatakan, saat itu massa memblokade akses jalan menuju pabrik kelapa sawit perusahaan. Bahkan mereka membuat tenda di sekitar perusahaan.
Demo berujung kericuhan tersebut terjadi saat pengurus serikat kerja akan melakukan mediasi dengan perusahaan.
Namun di sisi lain, menurut Osin, pihak perusahaan sudah bekerja sama dengan serikat pekerja lain.
"Beberapa kali kami telah berjumpa dengan kedua serikat pekerja dengan dimediasi oleh Polres Rokan Hulu baik di DPRD maupun di Mapolres. Namun tak menemui titik temu atau kesepakatan di antara kedua serikat pekerja," kata Osin.
Dalam surat kesepakatan pihak perusahaan bahkan mengakomodir warga tempatan. Osin menyampaikan, dia tak ingin beresiko hukum jika membatalkan kesepakatan itu.
Namun aksi demo berujung ricuh tak terhindarkan. Bahkan, sempat viral video seorang polisi yang melempar salah satu pendemo yang diduga ikut melakukan penganiayaan terhadap korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi
Baca SelengkapnyaFR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Baca SelengkapnyaBripda RD sedang melaksanakan patroli rutin pemantauan area kebun sawit bersama asisten kebun dan satpam.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial J (31) tewas akibat pendarahaan di kepala.
Baca SelengkapnyaBelum ada anggota yang ditahan, sebab proses penyelidikan masih berjalan.
Baca SelengkapnyaAgus Rambe yang merupakan ayah kandung dari Tina mengatakan anaknya ditangkap pada 20 Mei 2024 lantaran dituding melakukan perlawanan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaASN Dishub tersebut diamuk warga di Pantai Marina, Kabupaten Bantaeng.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka terhadap enam personel Polres Polman setelah dilakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaWarga berinisial RP (26) dan I (32) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan asisten Saipul Jamil.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut W mengalami luka di bagian perut.
Baca Selengkapnya