Profesi Penuh Tantangan dan Ketelitian, Ini Cara dan Biaya Jadi Arkeolog
Berapa biaya yang harus dikeluarkan jika berminat mengambil jurusan arkeologi?
Jika tertarik dengan pengetahuan tentang prasejarah atau peninggalan peradaban seperti bangunan, fosil, artefak, hingga dokumen-dokumen kuno. Maka pekerjaan yang paling cocok adalah menjadi Arkeolog.
Namun sebelum menjadi arkeolog yang handal, terlebih dahulu harus mengenyam pendidikan program Studi Arkeologi.
Di Indonesia sendiri tidak semua universitas memiliki jurusan arkeologi. Tercatat saat ini jurusan arkeologi hanya ada di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin dan S1 Jurusan Arkeologi Universitas Halu Oleo.
Berapa biaya yang harus dikeluarkan jika berminat mengambil jurusan arkeologi?
Di UI jurusan Arkeologi berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Budaya. Dilansir dari situs www.ui.ac.id/program-studi/arkeologi/, Pada Program Studi Arkeologi, mahasiswa antara lain mendapat mata kuliah Kepurbakalaan Indonesia, Metode Penelitian Arkeologi (termasuk teknik-teknik ekskavasi situs purbakala), epigrafi dan penafsiran prasasti, prasejarah, museologi, dan ilmu-ilmu pendukung lainnya.
Arkeologi UI juga dilengkapi dengan laboratorium Arkeologi dan Simulasi Situs Purbakala di lingkungan kampus FIB UI Depok. Lulusan Arkeologi umumnya bekerja di lembaga pemerintahan yang menangani bidang sejarah dan purbakala (pusat dan daerah), museum, sektor pariwisata, dan media massa.
Program studi ini hanya dibuka pada program pendidikan S1 Reguler dengan kuota jalur masuk 50% dari jalur undangan yaitu SNMPTN, dan 50% dari jalur ujian tulis yaitu SBMPTN dan SIMAK-UI.
Berdasarkan Keputusan Rektor UI No.406/SK?R/UI/2021
Biaya pendidikan S1 Reguler dibayarkan sesuai dengan kemampuan penanggung biaya. Skema pembayaran tersebut dinamakan BOP-B (Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan).
BOP-B dibayarkan dengan kisaran Rp100.000-5.000.000. Untuk S1 reguler terhitung 2013 sudah tidak dikenakan uang pangkal, hal ini dikarenakan uang pangkal disubsidi oleh pemerintah melalui Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
Untuk reguler, biaya pendidikan S1 Paralel sifatnya tetap. Biaya pendidikan untuk S1 Paralel juga menggunakan UKT. Besaran BOP-nya adalah sebesar Rp10.00.000,00 per semester dan Uang Pangkal (UP) Rp15.000.000.
Sementara itu, untuk UGM untuk biaya kuliah tunggal (BKT) per semester Rp9.442.000.
UKT UKT kelompok 1 dan 2 yang mendapatkan subsidi 100% dibebaskan dari biara UKT.
Sementera itu untuk UKT Kelompok 3-6 mulai dari Rp2.300.000 sampai Rp9.200.000.
Sedangkan Universitas Hasanuddin untuk jurusan SI Arkeologi, biaya kuliah tunggal (BKT) Rp10.078.000. UKT per semester Rp1.000.000-Rp4.000.000.