Profil Mantan Wapres Try Sutrisno, Cicil Rumah Dinas sampai 15 Tahun
Merdeka.com - Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno tengah menjadi buah bibir. Usai pengakuannya tidak mempunyai uang setelah purna tugas di karir kemiliterannya.
Diketahui, sebelum menjabat wakil presiden ke-6 era Orde Baru, Try Sutrisno sempat menjabat sebagai Panglima ABRI periode 1988-1993.
Karir militer pria kelahiran 15 November 1935 ini terbilang moncer. Lahir dari ayahanda seorang sopir ambulans dan ibunda ibu rumah tangga, Try Sutrisno sempat putus sekolah.
-
Apa jabatan Try Sutrisno sebelum jadi Wapres? Saat itu, ABRI terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.
-
Bagaimana karier militer Try Sutrisno? Try meniti karier militer yang gemilang dan mencapai pangkat Jenderal TNI. Ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 dari tahun 1988 hingga 1993. Selama masa jabatannya, ia terlibat dalam banyak operasi militer penting, termasuk dalam penanganan konflik separatis, yang menguji kepemimpinan dan kemampuan strategisnya.
-
Kenapa Try Sutrisno ingin menjadi prajurit TNI? Di hatinya mulai muncul keinginan menjadi seorang prajurit TNI.
-
Kapan Try Sutrisno jadi Wapres? Puncak kariernya di bidang politik datang ketika ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-6, mendampingi Presiden Soeharto dari tanggal 11 Maret 1993 hingga 10 Maret 1998.
-
Kapan Try Sutrisno jadi Wakil Presiden? Sementara itu, karier Try di bidang politik bermula saat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) masa bakti 1992 -1997 menggelar sidang umum pada tahun 1993. MPR memilih Try menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto, presiden terpilih saat itu.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Dikutip dari berbagai sumber, keputusan itu dibuat untuk membantu perekonomian keluarga. Try Sutrisno menjadi penjual rokok dan koran.
Saat usia 13 tahun, Try Sutrisno sempat menjadi 'intel' berselimut kurir. Ia ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati dan melawan, namun tidak ada yang menganggapnya serius. Akhirnya, Try Sutrisno kecil dipekerjakan sebagai kurir.
Tugasnya, mencari informasi ke pelosok daerah yang diduduki tentara Belanda sambil mengambil obat-obatan untuk Angkatan Darat Indonesia.
Meski terbilang moncer. Try Sutrisno juga pernah menelan pil pahit kegagalan. Yakni, saat mendaftar ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Lulus ujian masuk, langkahnya terhenti saat pemeriksaan fisik.
Namun, dewi keberuntungan masih mengiringi langkahnya. Adalah Mayor Jenderal GPH Djatikusumo yang tertarik dengan Try Sutrisno remaja dan memanggilnya.
Akhirnya, try Sutrisno remaja bisa berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat dan diterima gabung ATEKAD.
Karir Militer
-Tahun 1957Berperang melawan pemberontakan PRRI, kelompok separatis di Sumatera.
-Tahun 1959Lulus dari ATEKAD
-Tahun 1972Try Sutrisno dikirim ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).
-Tahun 1974Terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Ini menjadi titik balik kehidupan Try Sutrisno. Soeharto begitu menyukai kinerjanya.
-Tahun 1978Kepala Staf di Kodam XVI/Udayana
-Tahun 1979Panglima Kodam IV/Sriwijaya
-Tahun 1982Panglima Kodam V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
-Tahun 1985Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad)
-Tahun 1986Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Saat itu Try Sutrisno memulai Badan Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD untuk memudahkan prajurit AD membeli rumah sendiri
-Tahun 1988Puncak karir militer, ditunjuk menjadi Panglima ABRI menggantikan L.B. Moerdani
-Tahun 1993Masa jabatan Try Sutrisno sebagai Panglima ABRI berakhir pada Februari
Masuk Istana
Purna menjabat Panglima ABRI, karir Try Sutrisno tak lantas berakhir. Di bulan yang sama saat purna, Februari 1993, Try Sutrisno dicalonkan menjadi Wakil Presiden.
Tak tanggung-tanggung, ia dicalonkan oleh anggota fraksi MPR.
-Tahun 1998Try Sutrisno menegaskan tidak akan melanjutkan masa jabatannya sebagai wakil presiden, meskipun dukungan sejumlah pihak menguat.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaSosok ini merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah politik dan militer Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Graha Utama Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
Baca SelengkapnyaPotret eks Wapres dan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Try Sutrisno dengan ketujuh anaknya.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan pendidikan di Akmil, Agus Subiyanto melanjutkan karirnya dalam Korps Baret Merah atau Kopassus, unit khusus dalam TNI.
Baca SelengkapnyaPerjalanan karir militer seorang perwira tak bisa ditebak. Begitu juga dengan Kolonel Angkatan Darat ini.
Baca SelengkapnyaTry Sutrisno memiliki karir politik yang mentereng. Pada tahun 1956, dia diterima menjadi taruna di Atekad.
Baca SelengkapnyaAgus pun mendapat promosi dipercaya untuk menggantikan Jenderal Dudung yang masuk masa pensiun
Baca SelengkapnyaSebelum beristirahat, Jokowi dan Ma'ruf Amin pun menyempatkan diri untuk bersalaman dengan tamu lainnya yang duduk sejajar.
Baca SelengkapnyaSetiap golongan rumah dinas, ditempati anggota TNI sesuai dengan jabatannya.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok cucu-cucu Jenderal Try Sutrisno yang kini ikut jejak menjadi perwira TNI.
Baca Selengkapnya