Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Proyek Payung Rp42 M di Masjid An-Nur Pekanbaru Tak Kunjung Selesai, Ini Sindiran UAS

Proyek Payung Rp42 M di Masjid An-Nur Pekanbaru Tak Kunjung Selesai, Ini Sindiran UAS Proyek payung Rp42 M di Masjid An-Nur Pekanbaru Tak Kunjung Selesai, Ini Sindiran UAS. ©2023 Merdeka.com/Abdullah Sani

Merdeka.com - Proyek payung elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru yang tak kunjung selesai dikerjakan banjir kritik. Ustaz kondang Abdul Somad atau UAS pun menyindir proyek yang masih dikerjakan meski sudah lewat batas waktu itu.

"Yang rindu Masjid Nabawi, silakan datang ke Masjid Raya An-Nur Pekanbaru," tulis UAS melalui akun instagram pribadinya yakni @ustadzabdulsomad_official dilihat merdeka.com, Senin (3/7).

Komentar UAS itu juga disertai unggahan video payung-payung yang belum selesai itu. Terdengar suara seorang pria terdengar menjelaskan kondisi terpal payung yang disebut mirip ban.

Orang lain juga bertanya?

"Ini payungnya Tuan Guru (UAS) yang sudah hancur dah. Ini yang ana (saya) bilang tadi kayak terpal biasa, macam terpal banner makanya dia tak kuat kena angin," kata pria itu.

Tak ayal, postingan UAS mendapat beragam komentar. Netizen menilai postingan UAS sebagai sindiran keras terhadap Pemprov Riau yang berwenang dalam proyek itu.

"Rindu kami dengan mesjid Madinah, ingin sekali kembali berziarah. Tapi ketika lihat payung gagal merekah, di situ hati terlintas marah," tulis akun @dengar_ustadz.

"Jleb.. Di Riau inilah banyak proyek yg asal jadi. Kualitas tidak diperhatikan. Yg penting dapat fee," komentar akun @saudagar_ardi_rinanda.

"Ini namanya kode keras. Pahamilah wahai pemegang kuasa, pemegang uang," tulis akun @be_ka_be_es.

Sekedar diketahui, renovasi dan pembuatan payung elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru tak kunjung tuntas. Padahal, dalam perjanjiam kontrak, proyek itu harus selesai pada akhir Desember 2022.

Terlebih lagi, proyek tak kunjung tuntas meski dua kali diberi perpanjangan waktu. Kabid Cipta Karya PUPR Riau Thomas sebelumnya menyebut proyek dipastikan tuntas sebelum Lebaran Idulfitri.

Saat itu disebutkan proyek senilai Rp42 miliar itu dipastikan tuntas karena akan dipakai untuk salat Id oleh Gubernur Riau Syamsuar. Tapi, proyek tak juga selesai. Akhirnya Syamsuar salat Id di halaman kantor Gubernur Riau.

Tak tuntasnya proyek semakin jelas setelah kontrak resmi diputus pada 8 April lalu. Sejak saat itu seluruh pengerjaan harus dihentikan dan baru bisa dilanjutkan setelah ada hasil audit dari Inspektorat Riau.

Saat ditelusuri, ternyata proyek payung itu kembali dilanjutkan diam-diam. Padahal, saat dikerjakan masih dalam tahap pemeriksaan Inspektorat.

Kepala Inspektorat Riau Sigit Hendrawan mengaku tidak tahu siapa pihak yang melanjutkan proyek. Sebagai auditor, Sigit pun tak mempersoalkan pengerjaan jika tidak dibayar.

"Tak tahu (siapa yang mengerjakan payung elektrik setelah putus kontrak). Kalau dari konsultasi LKPP dimungkinkan bisa dilaksanakan itu. Kalau nggak dibayar, kan nggak masalah toh," ucap Sigit. (mdk/yan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Proyek Payung Elektrik Jadi Sorotan Saat Debat Pilkada Riau
Proyek Payung Elektrik Jadi Sorotan Saat Debat Pilkada Riau

Isu payung elektrik yang gagal di halaman Masjid An-Nur, mencuat dalam debat publik Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.

Baca Selengkapnya
Potret Patung Bung Karno di Sumsel yang Telan Dana Rp500 Juta, Disorot Karena Disebut Tak Mirip
Potret Patung Bung Karno di Sumsel yang Telan Dana Rp500 Juta, Disorot Karena Disebut Tak Mirip

Potret pembangunan patung Bung Karno disorot karena ramai disebut tidak mirip.

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyuasin Ultimatum Kontraktor Perbaiki Patung Tak Mirip Bung Karno, Tak Beres Diganti!
Pemkab Banyuasin Ultimatum Kontraktor Perbaiki Patung Tak Mirip Bung Karno, Tak Beres Diganti!

Kontraktor membuat patung itu secara proporsional. Sebab, patung dengan ketinggian 6 meter memerlukan perhitungan matang untuk menghasilkan karya indah

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Eks Bupati Banyuasin soal Patung Bung Karno Tak Mirip: Jangan Dibayar
Blak-blakan Eks Bupati Banyuasin soal Patung Bung Karno Tak Mirip: Jangan Dibayar

Progres pembangunannya saat ini baru 60 persen. Ia meminta pemerintah setempat tidak membayar proyek jika hasilnya tidak mirip dengan fisik proklamator.

Baca Selengkapnya
Sudah Lima Bulan Dirobohkan, Pembangunan Replika Rumah Singgah Bung Karno Mangkrak
Sudah Lima Bulan Dirobohkan, Pembangunan Replika Rumah Singgah Bung Karno Mangkrak

Rumah singgah Bung Karno di Kota Padang, Sumatera Barat kini telah rata dengan tanah. Pembangunan kembali rumah tersebut belum juga dilaksanakan.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pimpin Solo, Warga Tagih 3 Janji Gibran
3 Tahun Pimpin Solo, Warga Tagih 3 Janji Gibran

Gibran menandaskan selama dirinya dan Teguh memimpin Kota Solo, sudah melakukan upaya dalam penyesuaian di bidang hukum.

Baca Selengkapnya
Selesaikan Pembangunan GOR Manahan, Pemkot Solo Minta Tambahan Anggaran ke Gibran
Selesaikan Pembangunan GOR Manahan, Pemkot Solo Minta Tambahan Anggaran ke Gibran

Penganggaran untuk melanjutkan pembangunan GOR Indoor Manahan sudah ada sebesar Rp47,3 miliar hibah dari UEA. Tapi masih kurang.

Baca Selengkapnya
Warga Depok Teriak, Proyek Jembatan Mampang Tak Kunjung Selesai Bikin Macet Makin Menggila
Warga Depok Teriak, Proyek Jembatan Mampang Tak Kunjung Selesai Bikin Macet Makin Menggila

Dampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.

Baca Selengkapnya
Cerita Musala Al-Kautsar di Riau jadi Pusat Kegiatan Warga, Ternyata Kondisinya Bikin Miris
Cerita Musala Al-Kautsar di Riau jadi Pusat Kegiatan Warga, Ternyata Kondisinya Bikin Miris

Dinding kayu seadanya hingga sumber air yang jauh dari layak.

Baca Selengkapnya
Asal Mula Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin Telan APBD Rp500 Juta Berakhir Tak Mirip
Asal Mula Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin Telan APBD Rp500 Juta Berakhir Tak Mirip

Secara kasat mata, Ardi Arpian menilai ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Dugaan Penggelapan Rp4,3 M di Kampus UMI Makassar Berujung Rektor & Eks Rektor Tersangka
Duduk Perkara Dugaan Penggelapan Rp4,3 M di Kampus UMI Makassar Berujung Rektor & Eks Rektor Tersangka

Rektor Unversitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Prof Sufirman Rahman mempertanyakan Surat Perintah Penyidikan (sprindik) penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya