PSK Indonesia korban mutilasi di Hong Kong warga Cilacap
Merdeka.com - Kasus mutilasi warga Indonesia di Hongkong oleh bankir asal Inggris Rurik George Caton Jutting, membuat warga di Desa Gandrungmangu, Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah gempar. Salah satu korbannya, Sumarti Ningsih (25) diketahui beralamat di RT 02/RW 05 Desa Gandrungmangu.
Saat disambangi merdeka.com, Senin (3/11) malam, rumah duka yang berada di tengah permukiman penduduk sudah ramai dikunjungi tetangga. Seorang tetangga yang juga masih kerabat keluarga, Ngatiman mengatakan Ningsih memang beralamat di rumah tersebut. "Dia memang tinggal di sini sejak kecil," ujarnya.
Ngatiman mengatakan, selama ini Ningsih atau yang akrab disapa Martini oleh warga sekitar dikenal supel. Bahkan, ia dikenal sebagai anak yang berbakti pada orangtua. "Martini itu orang yang ingin membahagiakan orangtuanya. Bahkan, ia tidak ingin membebani orangtuanya," ucapnya.
-
Dimana Hasjim Ning menyelesaikan pendidikan SD? Melansir dari berbagai sumber, Hasjim menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Bukittinggi.
-
Siapa yang lulus dari sekolah? Gala dinner bersama lulusan tahun 2024 ini terlihat sangat berkelas.
-
Kenapa Pak Tarno meninggalkan pendidikannya? Selain itu, pendidikannya pun terhenti karena neneknya tak mampu membayar biaya sekolah.
-
Apa alasan resign untuk melanjutkan sekolah? 'Tidak ada salahnya untuk mengorbankan sebuah pekerjaan demi jenjang pendidikan. Makanya, jangan takut untuk fokus terhadap hal yang dapat membuatmu sukses,' ungkap Glints.
-
Di mana Sakti bersekolah sekarang? Dalam foto ini, baru terungkap bahwa putranya sekarang bersekolah di Jakarta Intercultural School.
-
Di mana Djuanda Kartawidjaja menempuh pendidikan menengah? Setelah menamatkan sekolah di ELS, ayahnya memasukkan Djuanda ke sekolah menengah khusus orang Eropa yaitu Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) sampai lulus tahun 1929.
Ucapan itu, diamini Ahmad Kaliman, ayahanda almarhumah Ningsih. Dia bahkan pernah meminta anaknya untuk melanjutkan sekolah. "Martini hanya lulusan SD, setelah lulus dia pergi ke Jakarta. Padahal waktu itu, saya ingin dia melanjutkan sekolah. Tetapi, dia malah bilang nggak ingin ngerepotin orangtua, lagi pula cari uang susah, katanya Martini waktu itu," kenang Kaliman.
Di mata keluarga, Sumarti merupakan sosok yang lincah dan ceria. Meski begitu, Kaliman mengaku terkejut saat mendengar kabar anak nomor tiganya meninggal dibunuh bankir asal Inggris.
"Saya kaget dan shock. Saya cuma berharap pembunuhnya diberikan hukuman sesuai perbuatannya," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, dua perempuan diduga pekerja seks komersial terselubung, dibunuh secara sadis pekan lalu, di Apartemen Wan Chai, Hong Kong. Satu korban dimutilasi, yakni Ningsih, lantas potongan tubuhnya dimasukkan ke dalam koper.
Tersangka bernama Rurik Jutting, 29 tahun, warga negara Inggris yang bekerja sebagai bankir di kawasan otonomi khusus China tersebut. Dia telah diamankan Kepolisian Hong Kong sabtu dini hari, waktu setempat. Diduga pembunuhan dilakukan Jumat (31/10), dalam periode terpisah.
Konsulat Jenderal RI di Hong Kong baru bisa memastikan kewarganegaraan Ningsih. Untuk satu korban lain, yaitu Jesse Lorena Ruri, 30 tahun, yang mengalami luka sayat parah di leher, belum jelas.
Ada informasi Jesse adalah warna negara Filipina. Bersama Ningsih, keduanya bekerja di salah satu pub lokal.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mengalami perundungan sejak pertama kali masuk SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaIa tak menyerah walaupun tak meneruskan sekolah formal.
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaHingga akhirnya, keluarga melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaSelain berunjuk rasa mengawal perkara guru honorer Supriyani, PGRI Baito ramai-ramai menolak siswa D dan saksi kembali bersekolah.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menerima tawaran kerja, wanita itu justru pilih kembali ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaKorban dirudapaksa oleh staf kelurahan Pondok Kacang Barat
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan wanita jadi pramugari ini curi perhatian.
Baca Selengkapnya