Puluhan Rumah di Jember Rusak Diterjang Angin Kencang
Merdeka.com - Puluhan rumah dan tempat usaha di dua kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, rusak diterjang angin kencang disertai hujan deras pada Minggu (16/1) sore hingga malam. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
"Dua wilayah yang terdampak parah yakni Kecamatan Arjasa di Desa Kemuning Lor dan Kecamatan Patrang di Kelurahan Baratan," kata Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo, Senin (17/1).
Angin kencang juga menyebabkan jaringan penerangan jalan umum (PJU) terputus dan dua tiang roboh. Jaringan kabel telekomunikasi juga terputus. "Sementara jalan penghubung antardesa tertutup total akibat pohon tumbang melintang di jalan," tuturnya.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Ia menjelaskan total 32 bangunan yang rusak terdampak angin kencang ini. "Secara rinci, ada 24 rumah rusak ringan, tiga rumah rusak sedang, satu rumah rusak berat. Kemudian dua tempat usaha rusak ringan dan satu rusak sedang, serta satu kandang ayam juga rusak," katanya.
Hitung Kerugian
TRC BPBD Jember sudah melakukan asesmen terkait kerusakan rumah. Proses pembersihan sudah dilakukan. "Pembersihan dampak bencana angin kencang dilanjutkan Senin pagi ini karena semalam di lokasi juga masih pemadaman listrik karena lampu PJU di lokasi terdampak banyak yang ambruk," ujarnya seperti dilansir Antara.
Selain itu, BPBD Jember juga mendatangkan Tim Jitupasna ke lokasi terdampak bencana angin kencang untuk menghitung jumlah kerugiannya karena ada yang rusak ringan, sedang hingga berat.
Heru mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan menghindari tempat-tempat yang rawan roboh.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipastikan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaAngin puting beliung menerjang alun-alun Kabupaten Jember pada Rabu (26/7/2023) siang. Warga diimbau tetap waspada.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaRatusan bangunan yang terdiri kios dan rumah warga rusak akibat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca Selengkapnya