Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan Sapi di Depok Terkena Virus Lato-Lato, Pedagang Mengaku Belum Tahu

Puluhan Sapi di Depok Terkena Virus Lato-Lato, Pedagang Mengaku Belum Tahu Ilustrasi. © pexels.com/Alex Green

Merdeka.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kota Depok menemukan puluhan sapi terkena Lumpy Skin Desease (LSD) atau dikenal dengan virus Lato-Lato. Ada 21 sapi yang baru ketahuan terkena virus, dan ini hanya sebagian kecil dari populasi sapi dari peternakan di Depok.

"Ditemukan 21 Kasus LSD dari populasi ternak yang ada di peternakan di Depok, dan enam ekor sudah sembuh. Dari jumlah populasi 6.542 yang ada di peternakan pada bulan Mei ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan PKH, Dede Zuraida, Rabu (7/6).

Sapi tersebut kemudian diberikan suntikan dan berhasil disembuhkan. Ada juga yang melakukan penangana secara mandiri. Vaksinasi LSD pada sapi sudah lama dilakukan, selain vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksin ini harus diberikan kepada hewan yang akan dipotong untuk kurban.

"Pencegahan melalui vaksinasi LSD agar tidak terinfeksi penyakit. Kemudian, agar memenuhi syarat dan ketentuan lalu lintas hewan serta melaporkan kejadian penyakit maupun kasus kematian, tidak hanya untuk penyakit LSD saja," ujarnya.

Sementara itu masih ada penjual hewan kurban di Depok yang tidak tahu adanya virus Lato-Lato pada sapi. Boy Saenan, salah satu penjual hewan kurban di Tapos yang mengaku belum tahu soal virus yang menyerang sapi tersebut.

"Belum tahu soal sakit itu. Kalau bisa jangan sampai ada penyakit itu di sapi yang saya jual," katanya.

Dia pun berharap ada tindakan pencegahan yang dilakukan dinas terkait. Sehingga penyakit ini tidak menyebar luas dan bisa merugikan penjual kecil seperti dirinya.

"Kalau bisa dari dinas (turun tangan) biar ngga ada penyakit itu," pungkasnya.

Dikutip dari keterangan Kementerian Pertanian, LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.

Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.

Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya
Ramai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes
Ramai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes

Ramai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan

Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?

Masyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati

Tiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Keracunan Massal Gara-Gara Santap Daging Babi Sakit, Satu Tewas
Keracunan Massal Gara-Gara Santap Daging Babi Sakit, Satu Tewas

Babi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi
Potret Miris Sapi Makan Sampah di TPA Putri Cempo Solo Jelang Hari Raya Kurban, Berbahaya Jika Dikonsumsi

Meski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya