Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan Ton Ikan Karamba di Waduk Kedung Ombo Mendadak Mati

Puluhan Ton Ikan Karamba di Waduk Kedung Ombo Mendadak Mati Puluhan Ton Ikan Karamba di Waduk Kedung Ombo Mendadak Mati. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Puluhan ton ikan milik petani karamba di Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen mati mendadak. Bukan kali ini saja, peristiwa serupa terjadi disetiap pergantian musim setiap tahunnya.

Kerugian hingga ratusan juta rupiah dialami para petani, karena mereka tak bisa mengantisipasi fenomena aneh tersebut. Sejumlah petani yang ditemui wartawan sering menyebut fenomena aneh tersebut dengan istilah 'upwelling'.

Upwelling adalah adanya perubahan suhu yang terjadi secara cepat di bawah air dengan suhu di permukaan. Fenomena ini sudah menyerang ikan-ikan karamba selama sepekan terakhir. Para petani hanya bisa memantau kondisi waduk agar bisa melakukan langkah cepat jika serangan itu datang.

"Kami terus memantau kondisi di karamba bersama petani lain. Sudah seminggu ini ikan-ikan kami mati mendadak," ujar Sajimin, salah satu petani di Dusun Boyolayar RT 26, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, saat ditemui wartawan, Senin (1/7).

Fenomena tersebut, jelas Sajimin, terjadi saat air dari dasar waduk yang berwarna putih, tiba-tiba naik ke permukaan. Tak hanya air, bakteri dan limbah pakan ikan yang ada di dasar air ikut naik ke permukaan. Saat itulah ikan milik petani tiba-tiba mati teracuni.

"Sebenarnya bisa saja kami menggeser karamba ke tempat lain sebelum upwelling menyerang. Tapi cara ini butuh perhatian ekstra dari petani," keluhnya.

"Kami kesulitan kalau harus menggeser karamba ke lokasi lain. Kita butuh dua hingga tiga perahu, padahal petani biasanya memiliki satu perhutani," kata Sunardi, petani lainnya.

Sebagai antisipasi agar tak terlalu merugi, para petani harus lebih jeli melihat kondisi. Jika sudah ada tanda-tanda air keruh naik, karamba harus segera digeser pakai perahu.

"Tapi ini butuh biaya dan perahu berjumlah dua sampai tiga," ucap Sunardi.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen, Muhamad Djazairi, mengimbau agar petani mematuhi aturan batas maksimal lahan perikanan. Apalagi, di waduk itu ada kapasitas maksimalnya.

"Yang mengatur Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Kalau ikannya terlalu banyak, ada limbah pakan yang berlebih, sehingga saat air naik akan meracuni ikan," jelasnya.

Untuk penanganan darurat, pihaknya meminta agar para petani memindahkan karamba ke tempat yang lebih aman.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari

Cuaca ekstrem juga membuat petani udang rugi puluhan juta rupiah

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Berton-ton Bangkai Ikan Selimuti Pelabuhan Wisata di Yunani, Ini Penyebabnya
FOTO: Penampakan Berton-ton Bangkai Ikan Selimuti Pelabuhan Wisata di Yunani, Ini Penyebabnya

Berton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.

Baca Selengkapnya
Pilu Petani di Subang Dapati 200 Hektare Sawahnya Mati Mengering, Ternyata Hama Ini Penyebabnya
Pilu Petani di Subang Dapati 200 Hektare Sawahnya Mati Mengering, Ternyata Hama Ini Penyebabnya

Hama ini menyebabkan para petani kehilangan sawahnya hingga 200 hekatre siap panen.

Baca Selengkapnya
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Kemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Terpanggang Gelombang Panas Brutal, Ratusan Ribu Ikan Mati di Waduk Vietnam
FOTO: Terpanggang Gelombang Panas Brutal, Ratusan Ribu Ikan Mati di Waduk Vietnam

Gelombang panas brutal yang melanda Vietnam turut menimbulkan bencana ekologi dengan matinya ratusan ribu ikan di sebuah waduk.

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan

Persawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan

Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kali Ciliwung Harmoni-Kota yang Viral Usai Ikan Mujair Bermunculan
Menelusuri Kali Ciliwung Harmoni-Kota yang Viral Usai Ikan Mujair Bermunculan

Sementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang
FOTO: Penampakan Bendungan Katulampa, Biasanya Airnya Meluap-Luap, Kini Kering Kerontang

Debit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter

Baca Selengkapnya
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai

Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis
FOTO: Masifnya Pembangunan Perniagaan dan Hunian di Utara Jakarta Bikin Nasib Pendapatan Nelayan Dadap Berkurang Drastis

Hasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.

Baca Selengkapnya