PVMBG sebut ada sumbatan lava di kawah Gunung Agung
Merdeka.com - Penyebab belum meletusnya Gunung Agung di Karangasem, Bali lantaran adanya sumbatan lava bekas letusan tahun 1963 lalu. Dengan adanya letusan freatik sore tadi, Selasa (21/11), dikawatirkan akan menjebol sumbatan lava yang terjadi sejak 1963. Terlebih lagi tremor terus menerus mengguncang Gunung Agung.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil syahbana menjelaskan, sudah hampir satu jam lebih tremor menerus mengguncang tubuh Gunung Agung.
Dia mengatakan bahwa hal itu menandakan aktivitas magma yang tengah berusaha menerobos sumbat lava, akibat letusan pada tahun 1963.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Kapan gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
"Artinya Gunung Agung sedang bergoyang di dekat permukaan sampai ke permukaan. Kita monitor terus, apakah pada akhirnya sumbat lava 1963 terbongkar sepenuhnya atau tidak," kata Devy.
Menurutnya bila magma berhasil membongkar sumbat lava, diprediksi lava akan segera keluar, dibarengi dengan suara letusan.
"Nanti bilamana sudah terbongkar, kemungkinan di areal puncak nanti akan terang karena lava segar keluar, suara juga akan terdengar keras," tutur Devy.
Hanya saja, Devy mengaku tak bisa memastikan kapan hal itu terjadi. "Tapi kita tidak bisa pastikan, kita hanya bisa monitor. Kita sama-sama berdoa dan berharap tidak sampai ke luar besar. Tapi kita tetap standby dan selalu siap dengan kondisi apa pun," harapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaPada kurun waktu 15 hari, Gunung Raung sudah mengalami gempa tektonik sebanyak 71 kali.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira bahwa Bledug Kramesan merupakan Gunung Api baru yang muncul akibat terjadinya gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, warga mengaku terkaget lantaran terdengar suara ledakan.
Baca SelengkapnyaJarak lokasi lahan terbakar ke rumah warga sekitar kian dekat yakni berjarak 500 meter.
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca Selengkapnya